30 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Wilayah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Waspada! Berikut 30 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Wilayah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Yoseph Hary W
30 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Wilayah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
TRIBUNJOGJA.COM - Sedikitnya terdapat 30 jalur rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pihak Dinas Perhubungan DIY pun meminta pemudik yang sudah mulai meninggalkan Yogya atau berkunjung ke tempat wisata untuk berhati-hati.
Berikut titik rawan kecelakaan di wilayah kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Dari data yang dimiliki oleh Dishub DIY titik rawan kecelakaan lalu lintas ini berada di wilayah Sleman meliputi, Jalan Wates km 5,7,9, Jalan Godean km 7,9,14, Jalan Solo km 1,13,10, dan Jalan Magelang km 11,14.
Untuk wilayah Kabupaten Kulonprogo meliputi Jalan Yogya-Wates km 16, 19, 24, 1. Kemudian di Jalan Wates-Purworejo km 8 dan 12.
Untuk Kabupaten Bantul meliputi Jalan Yogya-Parangtritis km 5,6, dan 9.
Untuk Kota Yogyakarta meliputi Jalan Sultan Agung, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Letjend Suprapto, Jalan Brigjend Katamso, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan DI Panjaitan.
Sementara untuk wilayah Gunungkidul meliputi Jalan Logandeng-Playen, Jalan Watu ondho-Bunder, Jalan Mulo-Wonosari, Jalan Wonosari-Semanu.
"Titik rawan ini juga berada di jalur wisata seperti tikungan menuju Mangunan, Hargo Dumilah dan juga Kalibiru, " ujar Kepala Dishub DIY, Sigit Saptoraharjo kepada Tribun Jogja, Minggu (9/6/2019).
Sigit menjelaskan, kendati pada H+2 padat kendaraan, namun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+2 dan H+3.
Namun, dia menyebut kepadatan arus lalu lintas ini tidak seperti tahun lalu.
Menurutnya, hal ini ditunjang dengan adanya akses jalan tol. Dia menambahkan, untuk pemudik dari arah barat Bandung, Purwakarta dan Jawa Barat langsung melalui tol Solo.
Begitu pula dengan arah timur juga langsung melalui jalur tol.
Hal inilah, kata Sigit yang membuat arus lalu lintas di Yogya tak sepadat tahun-tahun sebelumnya.
"Dari pantauan yang saya lakukan kepadatan arus ini utamanya berada di Jalan Wonosari dan jalan Solo. Jalur alternatif seperti Cinomati pun tidak sepadat tahun lalu, " jelasnya.
Kanit Sabhara Polsek Pleret, Ipda H Dalhari menyebut jalur alternatif Cinomati masih dilewati pemudik.
Namun, tercatat banyak kendaraan tak kuat menanjak. Tak sedikit, pengendara utamanya sepeda motor yang terjatuh.
"Jalur Cinomati ini cukup terjal. Petunjuk untuk menggunakan gigi 1 pun harus diperhatikan, " jelasnya.(ais)