Kondisi Fisik Penggawa PSIM Sudah Capai 80 Persen

Skema high pressing, dengan defensive line tinggi, memang menjadi ciri khas permainan PSIM sejauh ini.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Starting eleven PSIM Yogyakarta saat beruji tanding lawan Persipura Jayapura di Stadion Gemilang, Magelang, Rabu (1/5/2019) silam 

TRIBUNJOGJA.COM - Sektor fisik yang selama ini menjadi kendala bagi PSIM Yogyakarta, perlahan mulai mampu diperbaiki.

Oleh sebab itu, tim pelatih semakin optimis menatap kompetisi Liga 2 2019, yang bakal bergulir kurang dari satu bulan mendatang.

Ya, skema high pressing, dengan defensive line tinggi, memang menjadi ciri khas permainan PSIM sejauh ini.

Praktis, demi menunjang strategi itu, para penggawa  Laskar Mataram pun harus dibekali endurance, atau ketahanan yang benar-benar mumpuni.

Namun, melihat pertandingan uji tanding pamungkas yang dilakoni PSIM, ketika meladeni Cilegon United, di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/5) malam lalu, peningkatan endurance memang terlihat cukup drastis dibanding sebelumnya.

Bagaimana tidak, saat menjamu Persipura Jayapura beberapa waktu kalu, Hendika Arga dan kawan-kawan tampak begitu kedodoran saat dipaksa terus menekan.  

Bahkan, para pemain sudah terlihat kelelahan setelah turun minum, sehingga skema tak berjalan mulus.

Pelatih PSIM, Vladimir Vujovic, mengakui progres yang ditunjukkan tim besutannya saat kontra Cilegon United, memang cukup bagus.

Dalam pertandingan itu, Laskar Mataram memetik kemenangan tipis 2-1, lewat brace yang dicetak Cristian Gonzales.

"Kalian bisa melihat ya, saat lawan Cilegon (United) kemarin. Kita press, kasih mereka tekanan selama 60 menit dan kita berhasil mencetak dua gol. Kemudian, saya ganti sebagian besar pemain, saat 25 menit terakhir," ucapnya, Sabtu (25/5/2019).

Pria yang akrab disapa Vlado tersebut mengatakan, Cilegon United memang menerapkan pola permainan yang cukup merepotkan, karena cenderung bertahan.

Walau begitu, menurutnya, meladeni tekanan PSIM, membuat stamina lawan pun ikut terkuras.

"Sejak babak pertama kita press mereka. Ekspektasi saya, setelah turun minum mereka keluar seperti saat babak pertama, tapi di babak ke dua mereka rombak tim, mereka juga capek ternyata," cetusnya.

Vlado pun meyakini, dengan sisa waktu sebelum sepak mula Liga 2 2019 ini, masih terbuka kesempatan, untuk mendongkrak para pemainnya, menuju kondisi puncak.   

Terlebih, lanjutnya, selain latihan rutin, skuatnya juga masih memiliki rangkaian jadwal uji tanding.

"Sekarang kita sudah lebih fit. Saya rasa anak-anak berada pada level 80 persen. Bahkan, sudah ada juga, beberapa yang siap untuk turun di kompetisi," pungkas juru taktik asal Montenegro tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved