PSS Sleman
Super Elang Jawa Unggul Head to Head atas Semen Padang, Ini Komentar Pelatih PSS Sleman
Pelatih PSS Sleman menilai kemenangan di partai kandang menjadi penting bagi perjalanan timnya menghadapi persaingan ketat di kompetisi kasta tertingg
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, mengingatkan para pemainnya untuk tidak jemawa menghadapi Semen Padang pada pekan kedua Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (25/5/2019).
Meski baru saja meraih modal positif usai sukses membungkam Arema FC pada laga perdana dengan skor 3-1, 15 Mei lalu, Seto menilai kemenangan di partai kandang menjadi penting bagi perjalanan timnya menghadapi persaingan ketat di kompetisi kasta tertinggi.
Lebih lanjut, Seto pun memilih mengesampingkan rekor pertemuan apik yang diraih timnya tiap berjumpa Semen Padang.
• Masjid Syuhada, Simbol Perjuangan dan Tempat Ibadah Umat Islam Modern Pertama di Indonesia
Dari catatan Tribunjogja.com, dari tujuh pertemuan terakhir kedua tim, Super Elang Jawa meraih enam kemenangan dan sekali imbang.
Teranyar ialah kala PSS Sleman menumbangkan Kabau Sirah 2-0 di partai Final Liga 2 2018, Desember 2018 silam.
"Buat saya itu hanya history, hanya sejarah. Setiap tahun pasti berbeda beda, kompetisi berbeda, pemain beda, pelatih beda. Jadi itu bukan jadi tolok ukur," ujar Seto.
"Tapi mungkin itu bisa jadi motivasi pemain untuk mempertahankan rekor pertemuan tersebut," imbuh Seto.
• Semen Padang Bertekad Curi Poin di Kandang PSS Sleman
Di sisi lain, Seto menilai kekuatan calon lawannya tersebut sudah berbeda jauh dibandingkan ketika berjumpa di final Liga 2 2018 lalu.
"Semen Padang saya rasa lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Apalagi mereka hanya kalah 0-1 dari PSM Makassar, tim yang notabene runner up musim lalu," imbuhnya.
"PSM Makassar juga lolos semifinal Piala AFC, artinya Semen Padang juga bagus. Hampir berimbang. Jadi Semen Padang bukan lagi yang dulu, dari materi tim juga berubah dan tidak bisa disamakan dengan final Liga 2 2018 lalu," pungkas Seto. (*)
