Yogyakarta
Dinas Pertanian dan Ketahanan DIY Minta Peternak Jaga Kebersihan dan Kesehatan Ternak
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sasongko mengatakan pihaknya belum menerima hasil laboratorium tersebut.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta masih menunggu hasil laboratorium Balai Besar Veteriner.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sasongko mengatakan pihaknya belum menerima hasil laboratorium tersebut.
Dari lima sapi yang mati di Gunung Kidul, sudah ada satu sampel yang dikirim untuk dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan harus dilakukan berkali-kali untuk memastikan sapi tersebut positif antraks.
• Soal Dugaan Antraks, Dinas Pertanian Masih Tunggu Hasil Lab
"Jadi kami menerima laporan, tetapi kami masih belum bisa memastikan. Kami masih menunggu hasil lab. Baru satu sampel dari sapi yang limfanya menggembung. Harus dilakukan berkali-kali, supaya tidak salah," katanya, Kamis (23/5/2019).
"Sampai saat ini masih diduga (terjangkit antraks). Ya semoga tidak seperti yang kita takutkan," sambungnya.
Untuk mencegah penyebaran spora antraks, pihaknya telah melakukan lokalisir.
Artinya tidak boleh ada hewan yang keluar dan masuk dari/ke daerah tersebut.
Selain itu pihaknya juga telah menyemprotkan desinfektan.
Ternak di wilayah tersebut juga disuntik antibiotik.
• Pemkab Gunungkidul Larang Ternak dari Daerah Positif Antraks Keluar Daerah
"Langkah itu kami lakukan untuk mengamankan daerah tersebut, supaya tidak ada penyebaran. Untuk pencegahan-pencegahan, tentu kami juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DIY juga. Sepanjang dilokalisir, dan tidak kemana-mana, ya aman," lanjutnya.
Ia mengimbau peternak di Gunung Kidul, dan peternak di DIY untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternaknya.
Menurutnya peran aktif dari peternak juga dibutuhkan untuk mengurangi penyebaran.
"Jaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak. Kalau memang ada ternak yang sakit, segera diperiksakan ke Puskeswan. Supaya kita tahu penyakitnya apa,berbahaya atau tidak,bisa disembuhkan atau tidak, menular atau tidak, obatnya apa. Peran aktif dari peternak sangat dibutuhkan. Ini upaya bersama supaya bisa mengantisipasi," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)