Sleman

Cerita Sukses Iin, Jatuh Bangun Bisnis, Hingga Beromzet Miliaran dan Mampu Ekspor ke Eropa

Cerita Sukses Iin, Jatuh Bangun Bisnis, Hingga Beromzet Miliaran dan Mampu Ekspor ke Eropa

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Wahyu Setiawan Nugroho
Iin Mintosih, pendiri sekaligus pemilik usaha Bantal Kreatif, Satu Kupu yang dijalankan di Jalan Corongan 10, Maguwoharjo, Sleman, DIY saat ditemui TribunJogja.com tempo hari. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Membangun sebuah bisnis memang tak mudah. Banyak aral melintang. Pengalaman lah yang membuat bisnis menjadi lebih besar.

Itulah yang dirasakan oleh Iin Mintosih, perempuan kreatif asal Maguwoharjo Sleman.

Iin sukses menggeluti bisnis kreatif home decor dengan memproduksi bantal kreasi dan sejumlah kebutuhan interior hunian bahkan kendaraan.

Perjalanan panjang dilalui Iin. Bermula saat dirinya duduk di bangku kuliah. Ketertarikannya dengan bantal yang unik membuat dirinya berkeinginan untuk membeli.

Namun pada tahun 1999 tersebut Iin kesulitan menemukan bantal yang unik untuk kebutuhan dirinya meski telah beberapa kali mencari di beberapa daerah.

Tekan Harga Bawang Putih, Kemendag dan Disperindag DIY Gelar Operasi Pasar di Beringharjo

Berawal dari itu, Iin akhirnya memutuskan untuk membuat sendiri bantal kesukaannya.

"Awalnya bikin ya untuk pribadi karena saya memang suka waktu itu," terang Iin Mintosih kepada TribunJogja.com saat ditemui di galerinya di daerah Jalan Corongan 10, Maguwoharjo, Sleman, DIY, Rabu (8/5/2019).

Dari bantal buatan pribadinya, rupanya seorang teman kuliah yang berprofesi sebagai event organizer memberikan tawaran untuk ikut pameran.

Sempat bingung akhirnya Iin memberanikan diri mengikuti pameran.

"Karena saya waktu itu belum niat jualan dan belum punya produk akhirnya saya bikin dulu 7 desain bantal dan dipamerkan di Malioboro Mall waktu itu," kata Iin mengenang.

Gayung bersambut, bisnis bantal Iin yang ia beri nama label Satu Kupu ini mulai mendapatkan peminat. Pembelinya mencapai ratusan buah setiap bulannya. Outlet dan produknya semakin menggurita.

Bahkan, Iin juga memasarkan produknya hingga ke mancanegara. Ia pun mengikuti pameran di Amerika dan sejumlah negara di Eropa.

Awal Puasa, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Yogya Menurun

"Dari ikut pameran, banyak order masuk dari luar, mereka beli, waktu itu rata-rata per bulan bisa kirim mencapai 1 kontainer atau sekitar 9.000 - 12.000 pcs bantal," sebut Iin.

Negara dengan tujuan ekspor terbesar kala itu Italia. Bahkan dari bisnis ini, ia mampu memperkerjakan lebih dari 200 karyawan sekitarnya untuk membantu proses produksi kala itu.

Cerita sukses Iin tak hanya disitu, hingga pada tahun 2005, pesanan Iin di negara ekspor mengalami gagal bayar. Omzet yang diprediksi mencapai Rp 1,6 Miliar tak kembali, belum lagi beban ongkos produksi juga membengkak. Bisnisnya runtuh dan ia berhenti produksi pada 2006.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved