Detak Jantung Pasien Kritis Kembali Normal Setelah Ambulan Lewati Jalan Berlubang

Jalan berlubang ternyata tak hanya bisa memicu kecelakaan, tapi bisa bermanfaat juga lho. Inilah yang terjadi di Nebraska.

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
NET
Ilustrasi 

Detak Jantung Pasien Kritis Kembali Normal Gara-gara Ambulan Lewati Jalan Berlubang

TRIBUNJOGJA.com - Jalan berlubang ternyata tak hanya bisa memicu kecelakaan, tapi bisa bermanfaat juga lho. Inilah yang terjadi di Nebraska.

Pada 15 April kemarin, seorang pria berusia 59 tahun dilarikan ke rumah sakit lantaran ia mengalami lonjakan detak jatung hingga 200 kali per menit.

Pasien asal Gretna, Nebraska ini memang menderita arrhythmia, sebuah kondisi detak jantung yang tak normal.

Pria itu akhirnya dievakuasi menggunakan ambulan milik Gretna Rescue untuk menuju ke Lakeside Hospital.

Selama perjalanan, tim medis terus berupaya untuk menormalkan kembali detak jantung pria itu karena sudah dianggap sangat membahayakan jiwanya.

Tak disangka, detak jantung pria ini kembali normal setelah mobil ambulan menghantam jalan berlubang cukup keras.

Peristiwa tak disangka-sangka itu diungkapkan seorang staf Omaha Scanner lewat twitter.

Ditanya Malam Pertama dengan Fadel Islami, Muzdalifah Ngaku Tepar

"Gretna Rescue meluncur ke Rumah Sakit Lakeside membawa pasien dengan denyut jantung lebih dari 200 bpm. Gretna memberitahu kami bahwa bahwa ambulan baru saja menghantam jalan berlubang yang membuat detak jantung pasien kembali normal," demikian isi keterangan tersebut.

Adapun pasien dengan detak jantung yang tak normal biasanya ditolong dengan menggunakan alat kejut listrik. Ini juga yang tampaknya terjadi pada pria itu. Ada efek kejut ketika ambulan menghantam jalan berlubang sehingga detak jantung pasien kembali normal.

"Ini jarang terjadi, tetapi ini adalah fenomena yang nyata," kata Dr. Andrew Goldsweig, dari Nebraska Medicine, kepada WCVB.

Menurut Dr. Goldsweig, ini bukan pertama kalinya sebuah lubang menyembuhkan penyakit jantung.

Dia mengutip kasus yang terdokumentasi dengan baik dari akhir 70-an ketika seorang pasien mengalami hal serupa di mana detak jantungnya kembali normal setelah ia tersentak. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved