Internasional

Polisi Sri Langka Berlakukan Jam Malam, Dalam Sehari Terjadi 8 Ledakan Bom

Polisi Sri Langka Berlakukan Jam Malam, Dalam Sehari Terjadi 8 Ledakan Bom

Editor: Hari Susmayanti
AFP/ISHARA S KODIKARA
Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut. 

Polisi Sri Langka Berlakukan Jam Malam, Dalam Sehari Terjadi 8 Ledakan Bom

TRIBUNJOGJA.COM - Kepolisian Sri Langka memberlakukan jam malam di seluruh wilayah pascabom yang meledak di tiga hotel dan dua gereja pada Minggu (21/4/2019).

Jam malam akan berlangsung mulai Minggu (21/4/2019) pukul 18.00 waktu setempat hingga Senin (22/4/2019) pukul 06.00 waktu setempat.

Mulai dari ledakan bom pertama pada pagi hari, serangan teror masih terus berlangsung dengan yang terbaru mengguncang Orugodawatta, Colombo.

Diwartakan kantor berita AFP, serangan terbaru menjadikan total seluruh ledakan bom hingga kini menjadi 8 ledakan dalam satu hari.

Korban tewas pun tercatat semakin bertambah dengan hampir 160 orang kehilangan nyawa dalam ledakan bom yang mengguncang sejumlah hotel dan gereja, yang bertepatan dalam perayaan Paskah.

Laporan sebelumnya menyebutkan, hotel yang diserang antara lain Kingsbury, Shangri-La, dan Cinnamon Grand, yang semuanya terletak di ibu kota Sri Lanka, Colombo.

Misteri Pelaku Serentetan Bom di Sri Lanka, Polisi Pernah Peringatkan 10 Hari Sebelum Ledakan

Bom Meledak di Dua Gereja dan Tiga Hotel di Sri Langka, Korban Tewas Mencapai 156 Orang

Dua gereja yang dilanda ledakan bom selama perayaan Paskah berada di Colombo, dan satu lagi terletak di Negombo.

Polisi mengatakan, 500 orang juga terluka dalam enam ledakan bom yang hampir bersamaaan mengguncang gereja dan hotel.

Sementara, korban tewas termasuk 35 orang asing. Sumber rumah sakit mengatakan warga negara Inggris, Belanda dan Amerika Serikat termasuk di antara yang tewas.

Selain itu, warga Inggris dan Jepang dilaporkan terluka dalam serangan itu.

Kepala Polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara pernah mengeluarkan peringatan nasional pada 10 hari sebelum serangan bom pada Minggu terjadi.

Menurutnya, pelaku bom bunuh diri telah merencanakan serangan pada gereja-gereja utama.

"Sebuah agen intelijen asing melaporkan, NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana melakukan seranga bunuh diri menargetkan gereja terkemuka dan komisi tinggi India di Colombo," demikian bunyi peringatan itu.

NTJ merupakan kelompok radikal di Sri Lanka yang dikaitkan dengan vandalisasi patung Buddha pada tahun lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teror Terus Terjadi, Hingga Kini Ada 8 Rentetan Ledakan Bom di Sri Lanka", https://internasional.kompas.com/read/2019/04/21/17022891/teror-terus-terjadi-hingga-kini-ada-8-rentetan-ledakan-bom-di-sri-lanka.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved