Bantul

Warga Bantul Hasilkan 600 Ton Sampah Perhari

Pemerintah Kabupaten Bantul memiliki pekerjaan besar terkait penanggulangan sampah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Endratno sedang memilah sampah di rumah pilah sampah gardu action di Parangtritis, Kretek, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten Bantul memiliki pekerjaan besar terkait penanggulangan sampah.

Pasalnya, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Bumi Projotamansari jumlahnya mencapai 600 ton setiap hari.

Jumlah tersebut belum termasuk sampah kiriman dari wilayah Utara yang hanyut melalui sungai-sungai.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ari Budi Nugroho mengatakan kalkulasi timbunan sampah jika menggunakan perhitungan standar, maka setiap orang menghasilkan sampah antara 0.55 kg sampai 0.65 kilogram perhari.

Baca: Perjuangan Merawat Bumi, Warga Bantul Ini Tinggalkan PNS Lalu Kelola Sampah di Pantai Parangtritis

Jika perhitungan tersebut dikalikan dengan jumlah penduduk Kabupaten Bantul sebanyak 955 ribu jiwa [angka ini berdasarkan sensus BPS tahun 2017], maka sampah yang dihasilkan sekitar 600 ton.

"Maka setiap hari timbunan sampah di Bantul bisa mencapai 600 - 700 ton," kata Ari, Senin (11/3/2019).

Baca: Tahun ini Zonasi untuk Siswa yang Mondok, akan Diikutkan KK Pondok Pesantren

Penanganan terkait permasalah sampah ini, menurut Ari bukan hanya mengandalkan dari Pemerintah semata. Namun dibutuhkan pula kesadaran masyarakat untuk secara bersama-sama mengurangi beban sampah. Setidaknya bermula dari rumah tangga masing-masing.

Sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sampah dari limbah rumah tangga sebaiknya harus melalui proses pilah.

Dipisahkan dari kategori sampah organik dan sampah anorganik. Proses pemilahan sampah ini bisa dilakukan di rumah masing-masing ataupun rumah pilah sampah yang saat ini jumlahnya ada 34. Tersebar di sejumlah titik di Kabupaten Bantul.

Baca: Sebelas Bule Asal Jerman, Ikut Kerja Bakti Bersih Sampah di Pantai Parangkusumo

"Adanya rumah pilah sampah ini kita pengen supaya tidak semua sampah dibuang di TPA. Sehingga timbunan sampah bisa dikurangi," tutur dia.

Ari berharap kelompok rumah pilah sampah dalam pengoperasiannya bisa diintegrasikan dengan keberadaan Bank sampah dan perajin sampah. Sehingga prinsip 3 R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle dapat diterapkan. Alhasil beban sampah yang ada di Kabupaten Bantul sedikit banyak bisa dikurangi.(tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved