Gunungkidul
Jalan Terputus Akibat Tanah Longsor, Warga Desa Mertelu Bikin Jembatan Darurat
Kejadian longsor yang terjadi pada hari kemarin sore pukul 16.00 mengakibatkan jalan penghubung antar Desa Mertelu dengan Desa Tegalrejo terputus.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Setelah diterjang bencana banjir dan tanah longsor, warga Desa Mertelu mulai kerja bakti membersihkan lokasi.
Kerja bakti juga diwarnai pembuatan jembatan darurat.
Hal ini dilakukan lantaran jalan kabupaten penghubung antar Desa Mertelu dengan Desa Tegalrejo terputus total dengan panjang 6 meter dan kedalaman 25 meter.
Seorang warga, Sukiran (56) menuturkan, kejadian longsor yang terjadi pada hari kemarin sore pukul 16.00 mengakibatkan jalan terputus.
Akibatnya, dua RT yang terisolir karena terputusnya akses jalan dari timur di Dusun Gupit juga tertutup longsor.
"Untuk itu kami warga dengan petugas melakukan kerja bakti yaitu membuat jembatan darurat," imbuhnya pada Tribunjogja.com, Kamis (7/3/2019).
Sementara itu PJ Dukuh Baturturu Samta (40), menuturkan kerusakan akibat banjir dan tanah berupa 3 rumah rusak satu diantaranya rata dengan tanah," ada 2 RT jumlahnya 45 rumah dan keduanya masuk Desa Mertelu dan juga Tegalrejo.
Satu diantara pemilik rumah yang rusak akibat tanah longor, Miyanto mengatakan longsoran tanah tak hanya merusak rumah miliknya tetapi juga merusak kandang miliknya, beruntung baginya sapi yang berada di dalam rumah dapat kleuar dari rumah.
"Tiba-tiba saja mendengar suara yang cukup kencang saya keluar dari rumah dengan mengeluarkan sapi saya, empat orang yang ada di dalam rumah untungnya bisa keluar dari rumah, dan mengungsi ditempat yang lebih aman. Karena rumah rusak istri dan anak saya harus tidur di tetangga saya," imbuhnya.
Wakil Bupati Gunukidul, Immawan Wahyudi turun langsung ke lokasi banjir dan tanah longsor untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat Dusun Baturturu.
Ia mengatakan putusnya jalan penghubung akan menjadi prioritas dalam pembenahannya.
Baca: Talud Permukiman Tegalrejo Longsor
"Ini masuk prioritas untuk segera diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP), selain itu digunakan untuk transportasi dibawahnya juga ada rumah berbahaya jika tidak segera diperbaiki. Nanti biar kepala DPUPKR bisa mengecek keadaan jalannya," kata Immawan.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai atau yang berada di lereng-lereng bukit untuk segera menyelamatkan diri jika tanda-tanda bencana sudah muncul.
"Warga sini kan masih memegang teguh kearifan lokal untuk 'niteni' (mengamati) tanda-tanda alam seperti kalau sugai tiba-tiba berwarna keruh untuk segera mengungsi karena biasanya saat air keruh banjir akan melanda, sehingga masyarakat akan aman jika banjir datang sudah mengungsi ketemlat yang lebih aman," katanya.