Kota Magelang
Balai Latihan Kerja Tekan Angka Pengangguran di Kota Magelang
Berbagai keahlian ditawarkan terbuka untuk masyarakat, mulai dari menjahit, otomotif, tata boga, tata rias, komputer, dan bahasa asing.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang berupaya menekan angka pengangguran di Kota Magelang. Salah satunya melalui pelatihan peningkatan keahlian di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang.
Berbagai keahlian ditawarkan terbuka untuk masyarakat, mulai dari menjahit, otomotif, tata boga, tata rias, komputer, dan bahasa asing.
"Banyak dari mereka yang menganggur ini karena keahlian atau skill mereka yang lemah, rendahnya kompetensi, dan mental yang kurang terdidik. Melalui pelatihan ini, mereka diajarkan berbagai macam keahlian, " kata Kepala Disnaker Kota Magelang, Gunadi Wirawan, Kamis (7/3/2019).
Baca: Lulusan SMK Dominasi Angka Pengangguran di DIY
BLK membuka enam jurusan pelatihan yakni menjahit, otomotif, tata boga, tata rias, komputer, dan bahasa asing, setiap tahunnya.
Pelatihan ini terbuka untuk masyarakat, terutama kalangan usia produktif, mereka dapat memilih bidang sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.
Ia pun memastikan peserta yang telah mengikuti uji kompetensi dan mengantongi sertifikat terampil BNSP maka akan mudah diterima bekerja di berbagai perusahaan otomotif nasional seperti AHASS.
"Setiap tahun kami punya anggaran daerah atau pusat untuk mengadakan pelatihan. Setiap paket jurusan fokus untuk 16 orang peserta. Pada jurusan tertentu akan sampai pada uji kompetensi, peserta akan dapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) terampil yang bisa digunakan pencari kerja," katanya.
Baca: Pasar Seni Magelang Langkah Kreatif Promosi Produk UMKM Kota Magelang
Gunadi berharap adanya pelatihan ini dapat menekan angka pengangguran, membuka peluang kerja yang luas untuk masyarakat.
"Peluang atau pasar tenaga kerja terbuka luas bagi masyarakat untuk membuka jasa seperti perbengkelan, tata rias, tata boga. Kami utamakan peningkatan kompetensi," katanya.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 November 2018 lalu, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Magelang tahun 2018 menurun dari sebelumnya 6,88 persen di tahun 2017 menjadi 4,88 di tahun 2018.
Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Magelang meningkat dari 65,32 persen di tahun 2017 menjadi 68,64 persen di tahun 2018. Dihitung berdasarkan rumus jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk usai kerja dikalikan 100 persen.
Baca: Pengurus Baru, PMI Kota Magelang Tingkatkan Pelayanan
Salah satu peserta pelatihan, Ahmad Rifki (22), memilih bidang otomotif dalam pelatihan di BLK.
Ia menyambut baik pelatihan ini karena memberikan manfaat yang baik untuk meningkatkan kapasitasnya di dunia otomotif. Setelah pelatihan ini, ia berencana untuk membuka usaha bengkel.
"Saya sudah 2 minggu ikut pelatihan di sini, diberi ilmu teori tentang otomotif sampai praktek langsung. Saya memang senang dunia otomotif jadi merasa perlu terus latihan, Setelah pelatihan ini saya ingin membuka usaha bengkel kembali," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)