Regional

Pelukan Seorang Wanita untuk Kekasih Hatinya yang Bersanding di Pelaminan dengan Perempuan Lain

Perempuan bergaun biru itu berdiri dan menggandeng laki-laki yang merupakan kekasih yang batal menikahinya

Ist
Perempuan bergaun menggandeng laki-laki yang merupakan kekasih yang batal menikahinya 

Besaran dan juga jumlah pemberian uang panai ini mnelalui kesepakatan dari keluarga perempuan maupun laki-laki.

Tetapi terkadang, uang panai ini justru menjadi beban bagi laki-laki yang kurang berkecukupan.

Ini karena di Sulawesi, besaran uang panai bisa dibilang di luar batas wajar bagi masyarakat luas.

Melansir dari Kompas.com, besaran uang panai ini disesuaikan dengan strata atau status seorang perempuan tersebut.

Apakah ia berasal dari keluarga terpandang, bagaimana pendidikannya, apa pekerjaannya dan lain sebagainya.

Bahkan keputusan tersebut sudah disahkan dan seolah menjadi adat-istiadat bagi masyarakat Sulawesi.

Beberapa memandang uang panai di Sulawesi terlihat sangat tinggi dan fantastis.

Bukan tanpa alasan, seorang Budayawan Sulawesi Selatan, Nurhayati Rahman mengungkapkan bahwa bagi suku Bugis, khususnya, uang panai akan membuat seorang laki-laki tidak dengan mudah menceraikan istrinya.

"Makanya susah untuk mendapatkan orang suku Bugis Makassar, tapi susah pula lepasnya atau bercerai. Dalam artian, tingginya harga panai akan membuat pihak lelaki akan berpikir seribu kali untuk menceraikan istrinya karena ia sudah berkorban banyak untuk mempersunting istrinya. Pada uang panai itulah dilihat kesungguhan sang pria untuk mendapatkan perempuan pujaan hatinya," ujar Nurhayati.

Meski begitu, uang panai juga harus menyesuaikan dengan kemampuan dan juga kesepakatan.

Bila tak ada kesepakatan kedua belah pihak, pernikahan bisa saja batal terjadi.

Seperti yang baru-baru ini terjadi, seorang perempuan asal Kolaka, Sulawesi Tenggara, harus rela melepas kekasih hatinya demi perempuan lain.

Bukan tanpa alasan, laki-laki yang menikah dengan perempuan lain ini dulunya sempat melamar sang perempuan, namun uang panai yang dipasang pihak keluarga perempuan dinilai terlalu tinggi.

Pihak laki-laki merasa keberatan dan akhirnya lamaran mereka batal.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Youtube Nina Nurmalasari, memperlihatkan seorang perempuan dengan gaun bir menyala memeluk mempelai laki-laki.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved