Gus Romi Sebut Puisi Neno Warisman Berpotensi Adu Domba
Ia berharap masyarakat untuk lebih dewasa, cerdas dan bijaksana dalam menyikapi informasi menjelang pemilu presiden 2019
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus Ketua Dewan Pembina Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam, Romahurmuziy, menyebut puisi yang dibacakan oleh Neno Warisman dalam Malam Munajat 212 di Monas belum lama ini berpotensi mengadu domba umat.
Hal ini diutarakan Gus Romi, sapaan Romahurmuziy, seusai menghadiri Forum Halaqoh Alim Ulama DIY dengan tema 'Merawat Ukhuwah Islamiyyah Melawan Hoax dan Fitnah' di Ponpes Pandanaran, Ngaglik, Sleman, Sabtu (23/2/2019).
"Bahaya dari puisi ini tentu mengadu domba, seolah-olah di sana penyembah Allah dan di sini (pendukung 01) bukan penyembah, di sana seolah-olah pembela Islam dan di sini bukan," kata Romi saat ditemui awak media di lokasi acara.
Padahal, kata Romi, yang benar-benar mendukung dan menghormati ulama dan Islam adalah pasangan calon nomor urut 01 atau pasangan Joko Widodo dan Kyai Maruf Amin.
"Padahal yang menghormati ulama kan disini, dengan meletakkan Kyai Maruf Amin sebagai cawapres, di sana ijtimak ulama saja ditolak," lanjutnya.
Romi menegaskan, masyarakat janganlah dibiasakan dengan narasi-narasi yang keliru dan tak sesuai dengan fakta alias hoax maupun politisasi agama yang membabi buta.
Ia berharap masyarakat untuk lebih dewasa, cerdas dan bijaksana dalam menyikapi informasi menjelang pemilu presiden 2019 mendatang.
"Janganlah diputarhaluankan umat ini dengan penyesatan yang tak perlu," pungkasnya.
Dalam Munajat 212 Kamis (21/2/2019) lalu, Neno Warisman sempat membuat heboh jagat maya dan menuai kontroversi lewat puisi yang ia sampaikan dalam aksi tersebut. (*)