5 Dampak Negatif yang Akan Muncul Bila Orangtua Kerap Berteriak dan Memarahi Anak
Marah dan berteriak pada anak dapat membawa efek negatif jangka panjang pada anak-anak

TRIBUNJOGJA.COM - Mengasuh anak memang seringkali menguji kesabaran kita.
Hal itu membuat beberapa ibu berteriak-teriak dan memarahi anak mereka ketika si anak melakukan kesalahan.
Sesekali marah atau berteriak pada anak mungkin hal yang wajar, namun jika hal itu dilakukan terlalu sering, dapat membuat pengaruh buruk bagi anak.
Menurut seorang ahli, melakukan hal itu (berteriak atau marah) dapat membawa efek negatif jangka panjang pada anak-anak seperti membuat mereka lebih agresif dan lebih cemas di kemudian hari.
Dalam sebuah artikel Fatherly, ada topik menarik dari Dr. Laura Markham, pendiri Aha! Parenting dan penulis: 'Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting'.
Dilansir dari Elite Readers, berikut ini adalah hal yang sebenarnya terjadi ketika Anda terlalu sering memarahi anak:
1. Mempengaruhi otak anak
Menurut Dr. Markham, selama anak merasa tenang, yang menenangkan neurotransmitter (otak) merespon dengan mengirimkan biokimiawi yang menenangkan bahwa dirinya aman.
Saat itulah seorang anak sedang membangun jalur saraf untuk menenangkan diri.
Namun, kebalikannya terjadi ketika seorang anak dengan korteks prefrontal terbelakang dimarahi, anak itu melepaskan biokimia yang membuatnya mungkin membeku.
-
Asah Kreativitas dan Kedekatan, Faber Castell Ajak Anak dan Orangtua Ikuti Lomba Menggambar Bersama
-
Sebaiknya Hindari 8 Jenis Makanan Ini Bila Anda Sedang Flu
-
Waspada Demam Berdarah, Inilah 3 Fase Penyakit DBD yang Patut Diketahui
-
5 Obat Alami untuk Menyembuhkan Sariawan Membandel di Mulut
-
50 Anak Ikuti Pelatihan Musrenbang di otel Prima SR Sleman