Melihat dari Dekat Wujud Rumah Limas Palembang seperti Dalam Uang Rp10.000
Uang pecahan Rp10.000 terbitan lama memuat gambar Rumah Limas. Apakah wujud asli Rumah Limas itu benar-benar ada?
TRIBUNJOGJA.COM - Uang pecahan Rp10.000 terbitan lama memuat gambar Rumah Limas. Apakah wujud asli Rumah Limas itu benar-benar ada?
Ternyata, rumah limas yang ada dalam gambar tersebut benar-benar ada dan lokasinya di halaman belakang Museum Balaputera Dewa, Palembang, Sumatera Selatan.
Museum Balaputera Dewa terletak di daerah Sukarami, Jalan Sriwijaya I Kilometer 5,5 nomor 288, Alang-alang Lebar, Kota Palembang.
Hanya dengan membayar Rp2.000 per orang, Anda sudah dapat berwisata sejarah ditemani seorang pemandu wisata (guide) yang mengerti seluk beluk koleksi museum, termasuk Rumah Limas.
Anda harus melalui ruang-ruang pameran koleksi museum untuk menuju Rumah Limas ini.
Sesampainya di halaman belakang, Anda akan menemui wujud asli Rumah Limas yang masih dipertahankan keasliannya.
Jika Anda berdiri di dekat pintu keluar ruang pameran koleksi museum, Anda akan menemukan sudut pandang Rumah Limas yang persis dengan yang tergambar di uang pecahan Rp 10.000.
Lokasi ini kerap kali digunakan sebagai spot foto yang menarik bagi para pengunjung.
Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Sesuai namanya, rumah adat ini berbentuk limas.
Rumah Limas terdiri dari bangunan yang bertingkat-tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkatan ini kerap disebut masyarakat sekitar sebagai bengkilas.

Rumah Limas berbentuk rumah panggung. Rumah panggung dipilih karena pada zaman dahulu masyarakat mendirikan rumah ini di atas rawa-rawa, sehingga rumah panggung dapat menghindarkan penghuninya dari air rawa dan binatang-binatang rawa.
Ketika masuk, Rumah Limas akan terlihat sangat luas. Material dinding, lantai, serta pintu, semunya menggunakan kayu tembesu. Sementara untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air.
Yang menarik, ketika Anda memasuki rumah limas ini, Anda akan dapat langsung melihat sebuah piano tua berbahan kayu yang masih dapat dimainkan.
Kemudian di sekelilingnya berbagai perabotan berusia tua tampak terpajang dengan rapi.
