Mantan Manajer PSS Sleman Siap Bersaksi Terkait Dugaan Pengaturan Skor Kontra Madura FC
Satgas Anti Mafia Bola sejauh ini telah meminta keterangan pada ke-12 saksi terkait dugaan pengaturan skor
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mantan manajer tim PSS Sleman, Sismantoro, menyatakan siap bersaksi di hadapan Satuan Petugas (Satgas) Anti Mafia Bola, seandainya mendapat panggilan terkait skandal dugaan pengaturan skor yang terjadi pada laga antara PSS kontra Madura FC di kompetisi Liga 2 2018 lalu.
Satgas Anti Mafia Bola sejauh ini telah meminta keterangan pada ke-12 saksi terkait dugaan pengaturan skor yang terjadi di laga kompetisi kasta kedua tersebut.
Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam skandal tersebut.
"Demi sepak bola Indonesia yang lebih baik, saya siap dipanggil. Saya tegaskan kembali bahwa saya tidak tahu menahu soal pengaturan skor," ungkap Sismantoro, Sabtu (5/1/2019).
"Saya terjun di dunia sepakbola ini baru dalam hitungan bulan. Sekarang mau orang berkata apapun tentang Sleman (PSS), kita buktikan di lapangan. Bagaimana kita bisa menang karena memang unggul secara permainan, dan saya pun tahu sendiri bagaimana kerja keras dan perjuangan anak-anak di lapangan," imbuhnya.
Seperti diketahui, dugaan pengaturan skor di laga ini pertama kali dibongkar oleh manajer Madura FC Januar Herwanto mengungkapkan adanya percobaan penyuapan dari Komite Eksekutif PSSI Hidayat.
Hidayat meminta agar timnya mengalah pada PSS Sleman dengan tebusan uang Rp100 juta hingga Rp150 juta.
Hidayat yang terbukti mencoba menyuap Januar telah dihukum Komite Disiplin PSSI dengan melarang Hidayat beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga tahun, dilarang memasuki stadion dua tahun, dan wajib membayar denda sebesar Rp150 Juta.
Sedangkan wasit dalam laga tersebut terbukti melakukan drama dengan adanya cedera dan pergantian wasit sehingga mengakibatkan gol yang dipermasalahkan tersebut.
Kini keempat wasit pun telah dibebastugaskan oleh PSSI.
Bila dugaan pengaturan skor di laga tersebut terbukti, status tim promosi ke Liga 1 2019 yang dimiliki PSS Sleman bisa dicabut Komisi Disiplin PSSI.
Menurut CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy, hal yang menimpa PSMP Mojokerto Putera bisa juga menimpa PSS dalam waktu dekat.
Menurut Tigor, hal yang menimpa PSMP Mojokerto Putera bisa juga menimpa PSS dalam waktu dekat.
Seperti diketahui, PSMP dihukum Komdis PSSI larangan tampil di Liga 2 2019 karena melakukan pengaturan skor saat berhadapan dengan Aceh United pada babak 8 besar musim lalu.
"PSMP dihukum tanpa ada panggilan dari kepolisian. Tapi karena mungkin ada laporan atau pemberitaan yang mencurigakan, Komdis PSSI melakukan investigasi kemudian memutuskan," kata Tigor.
Menurut Tigor, jika terbukti bersalah, hukuman untuk PSS tidak hanya dari Komdis PSSI melainkan juga dari Kepolisian.