Mencicipi Gurihnya Soto Cak Kadir Khas Lamongan di Mantrijeron Yogyakarta
Warung soto ini berlokasi di jalan DI Panjaitan nomor 101 Mantrijeron, Yogyakarta.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Sarapan menjadi aktivitas di pagi hari yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Banyak makanan yang bisa menjadi menu andalan untuk sarapan, satu di antaranya adalah soto.
Berbicara soal soto, di berbagai daerah di Indonesia hidangan berkuah dengan sensasi cita rasa gurih ini memiliki ciri khas sesuai daerahnya masing-masing.
Mulai dari soto Madura, soto, Kediri, soto Kudus, soto Padang, dan masih banyak lagi jenis soto lainnya.
Dari sekian banyak jenis soto yang dijual di pasaran, soto Lamongan khas Jawa Timur menjadi salah satu kuliner favorit.
Di Yogyakarta, salah satu kedai soto khas Lamongan adalah soto Cak Kadir.
Warung soto ini berlokasi di jalan DI Panjaitan nomor 101 Mantrijeron, Yogyakarta.

Setiap pagi, kedai soto yang berada di pinggir jalan ini selalu ramai oleh pengunjung.
Keunikan soto khas Lamongan ini terletak pada kuah sotonya yang berwarna kuning, yang berasal dari rempah-rempah dan kunyit.
Selain itu, beragam isiannya juga menggugah selera, mulai dari suwiran daging ayam, kubis, hingga potongan daun bawang.
Rasanya gurih dan sensasi kesegaran kuahnya mantap.
Apalagi, di samping kuah yang menguning, salah satu ciri khas yang selalu melekat dari hidangan khas Lamongan ini adalah koya.
Ya, ada koya yang disuguhkan di atas meja.
Koya ini berfungsi sebagai penyedap, dan bisa juga sebagai pengental kuah supaya lebih pekat.

Di soto cak Kadir ini, koya ditaruh dalam wadah yang diletakkan di atas meja, terpisah dengan soto.
Sehingga, pengunjung bisa bebas menaburkan koya sesuai dengan selera.
Harganya cukup murah dan terjangkau, satu porsi soto dengan teh panas cukup Rp10 ribu saja.
Sebagai pelengkap saat menikmati segarnya kuah soto, di kedai Cak Kadir ini juga menyediakan suguhan telor asin, kerupuk, hingga perkedel, cocok sebagai menu kuliner sarapan pagi. (*)