Berita PSS Sleman

Sesepuh PSS Sleman : Jangan Sekadar Mampir Ngombe

Sesepuh tim PSS Sleman, Hendricus Mulyono berharap seluruh elemen tim tak terlena atas keberhasilan menjuarai Liga 2.

Tribun Jogja/ Hanif Suryo
Sesepuh PSS Sleman Hendricus Mulyono 

TRIBUNJOGJA.COM - Sesepuh tim PSS Sleman, Hendricus Mulyono berharap seluruh elemen tim tak terlena atas keberhasilan menjuarai Liga 2 musim lalu sekaligus memastikan promosi ke kasta tertinggi musim depan.

Menurut sosok yang akrab disapa Mbah Mul tersebut tantangan tim berjuluk Super Elang Jawa tersebut kedepan makin berat sehingga persiapan matang wajib dilakukan bila tak ingin PSS Sleman sekadar mampir ngombe di Liga 1 2019.

"Saya sebagai orangtua sekaligus sesepuh PSS tentu merasa senang, bergembira dan bersyukur bahwa sekira 11 tahun akhirnya PSS Sleman bisa tampil di kasta tertinggi. Di Liga 1 ini PSS tak hanya membawa nama Sleman saja, namun DIY," kata Mbah Mul ditemui Tribunjogja.com di kediamannya di kawasan Kalasan, Kamis (20/12/2018).

"Sekarang dengan infrastruktur yang layak, tinggal bagaimana caranya PSS Sleman ini tak sekadar mampir ngombe. Minimal targernya bertahan, syukur-syukur bisa bersaing di papan atas," imbuhnya.

Baca: Jadwal Liga Inggris Sabtu - Minggu Live Bein Sport dan Streaming RCTI MNCTV

Menurut mantan manajer PSS periode 2000-2007 itu, sejumlah aspek wajib mendapat perhatian terutama infrastruktur stadion yang dipastikan bakal mengalami peningkatan jumlah penonton seiring promosinya PSS ke Liga 1.

"Tampilnya PSS di kasta tertinggi ini diharapkan bisa mendatangkan pemasukan yang besar bagi perekonomian di DIY dan khususnya di Sleman. Tapi khususnya pengelola stadion harus berbenah, tempat duduk harus single seat, mungkin ke depan PSS juga harus punya mess sendiri," harap Mbah Mul.

"Infrastruktur sekarang ya saya bilang masih kurang. Daya tampung stadion sekarang mungkin maksimal hanya 35-40 ribu. Padahal kalau di Liga 1 bisa sampai 70 ribu. Belum lagi kuota yang harus disediakan untuk suporter tamu, itu juga harus dipikirkan, Sekarang tinggal bagaimana manajemen bisa mengelola dan mencari solusi," lanjutnya.

Baca: PSSI Resmi Tunjuk Simon McMenemy jadi Pelatih Timnas Indonesia

Mbah Mul meyakini, dana yang dibutuhkan PSS Sleman pun dipastikan akan melambung dibanding musim sebelumnya. Menurutnya, setidaknya PSS Sleman butuh Rp 30 Miliar hanya untuk target bertahan di kasta tertinggi.

Ia pun meyakini PSS Sleman cukup sexy bagi sejumlah sponsor sehingga tak sulit untuk mencari pembiayaan musim depan.

Selain itu, peningkatan harga tiket mungkin dapat menjadi pilihan guna menyiasati dana yang membengkak di Liga 1.

"Harga tiket harus dinaikkan, namun tentunya juga diiringi pengelolaan yang profesional. Sedangkan untuk sponso, dicari terus dan saya yakin PSS banyak diminati sponsor. Misal cari sponsor maskapai penerbangan untuk mengurangi biaya pesawat ketika melakoni laga tandang," kata Mbah Mul.

Baca: PSSI dan Kepolisian Segera Proses Dua Anggota EXCO PSSI yang Diduga Terlibat Pengaturan Skor

Selain membenahi infrastruktur stadion yang menurutnya tak kalah penting ialah melakukan pembinaan berjenjang guna menggali potensi pesepakbola DIY khususnya Kabupaten Sleman.

"Askab PSSI Sleman juga harus berbenah, untuk mengangkat potensi pemain daerah masuk ke Liga 1. Tidak perlu cari pemain jauh-jauh, tapi kita kondisikan DIY ini tiga sampai empat tahun kedepan minimal separuh PSS merupakan pemain asli DIY. Sebagai gambaran, misal cucu saya pemain PSS otomatis satu keluarga kami tentu juga ikut mendukung langsung ke stadion," tandas Mbah Mul.

PSS Harus 'Naik Kelas'

Perombakan skuat menurut Mbah Mul mutlak harus dilakukan. Bahkan, pria yang tujuh tahun menjadi manajer tim PSS Sleman tersebut menilai hanya 30 sampai 40 persen saja skuat musim lalu yang laik dipertahanankan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved