Pendidikan

Simak, SBMPTN 2019 akan Berbeda dari Tahun ini

Bila pada tahun 2018 dilaksanakan UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak) dan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) namun pada 2019 hanya akan ada UTBK.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
Sekretariat SBMPTN
Peraturan Baru SBMPTN 2019 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengumumkan bahwa akan ada perbedaan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 dengan yang akan digelar pada tahun 2019 nanti.

Bila pada tahun 2018 dilaksanakan UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak) dan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) namun pada 2019 hanya akan ada UTBK.

Wakil Rektor I UNY, Margana, mengatakan banyak yang berubah pada pelaksanaan SBMPTN tahun depan.

Perubahan lain yakni materi tes pada tahun ini, yakni Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), Tes Kemampuan Dasar (TKD) Saintek dan TKD Soshum, maka pada tahun depan hanya ada materi Tes Potensi Skolastik (TPS) Dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).

Baca: Cara Baru SBMPTN 2019: Tes Dilakukan 24 Kali, Daftar ke PTN Belakangan

Jika pada tahun ini terdapat kelompok ujian seperti Soshum, Saintek dan Campuran, maka di tahun depan campuran akan ditiadakan.

Selain itu, pelaksanaan ujian tahun depan dilakukan 12 kali, setiap tes dilaksanakan dua sesi, pagi dan siang, berbeda dengan tahun ini yang diadakan satu kali pada 8 Mei 2018.

"Peserta SBMPTN bisa mengikuti dua kali tes. Sementara bagi pengambil prodi seni dan olahraga cukup melampirkan portofolio saja, tidak perlu mengikuti ujian ketrampilan seperti tahun ini," terangnya.

Dipaparkannya lagi, dalam mengikuti tes SBMPTN peserta dapat mengikuti Kelompok Saintek dan Kelompok Soshum masing-masing satu kali, atau kelompok Saintek dan Kelompok Soshum masing-masing dua kali.

Sedangkan dalam pemilihan program studi, setiap siswa diperbolehkan memilih sebanyak-banyaknya dua prodi dari satu atau dua PTN.

Ia pun menekankan bagi peserta yang tidak diterima SNMPTN dan akan mendaftar di SBMPTN tidak perlu mengisi kembali data (single entry).

Dan peserta yang sudah dinyatakan diterima di SNMPTN otomatis tidak dapat mendaftar di SBMPTN.

Baca: Peraturan Baru SBMPTN 2019, Ikut Tes Dapat Nilai Baru Bisa Pilih PTN

Diungkapkanya, untuk jalur SNMPTN, UNY akan mengambil kuota 20% dari jumlah total mahasiswa baru dengan ketentuan, SMA/MA/SMK yang mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) sekolah terakreditasi A sebanyak 40 % terbaik di sekolahnya.

Sekolah dengan akreditasi B 25 % terbaik di sekolahnya dan akreditasi C serta lainnya akan diambil 5% terbaik di sekolahnya.

Sementara itu, Kepala Admisi Setya Raharja, menjelaskan UNY menyelenggarakan tiga pola penerimaan mahasiswa baru yaitu SNMPTN yang berbasis rekam jejak prestasi, SBMPTN dengan UTBK dan Seleksi Mandiri menggunakan prestasi unggul, skor UTBK, dan ujian tulis D3.

"Prestasi unggul merupakan seleksi non-tes calon mahasiswa D3 dan S1. Sedangkan seleksi Mandiri mengambil kuota maksimal 30% dari seluruh calon mahasiswa baru UNY," paparnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved