Rusdi Kirana Ancam Batalkan Semua Pesanan Pesawat dari Boeing

Bos Lion Air Indonesia, Rusdi Kirana, dikabarkan akan mengkaji ulang pembelian pesawat dari Boeing. Pembatalan pemesanan senilai 22 miliar dolar AS.

Editor: iwanoganapriansyah
TRIBUNNEWS
Rusdi Kirana, pendiri Lion Air Indonesia 

TRIBUNJOGJA.COM - Bos Lion Air Indonesia, Rusdi Kirana, dikabarkan akan mengkaji ulang pembelian pesawat dari Boeing.

Bahkan ada kemungkinan perusahaan tidak mengesampingkan rencana pembatalan pemesanan senilai 22 miliar dolar AS.

Hal ini akibat terjadi perselisihan antara keduanya setelah kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang menewaskan 189 orang pada akhir Oktober lalu.

Dikutip dari Reuters dan South China Morning Post, Rabu (5/12/2018), pendiri Lion Air Indonesia Rusdi Kirana diketahui marah dan menganggap Boeing mengalihkan perhatian publik dengan menyalahkan sepenuhnya kepada Lion Air atas kecelakaan itu.

Padahal, Boeing diketahui melakukan beberapa perubahan pada desain pesawat.

Menurut sebuah sumber, Rusdi tengah memeriksa ulang kemungkinan untuk membatalkan pesanan yang tersisa dari jet Boeing "untuk pengiriman berikutnya".

Hal ini jadi sinyal, kemungkinan untuk membatalkan semua pesanan pesawat ke Boeing.
Belum ada keputusan akhir yang dibuat, tetapi diskusi tentang nasib miliaran dolar AS harga pesawat yang tersisa menyoroti pertaruhan seputar penyelidikan yang melibatkan jet Boeing 737 MAX.

Lion Air merupakan salah satu pelanggan terbesar Boeing yang saat ini memesan 190 pesawat yang total nilai pesanananya mencapai 22 miliar dolar AS.

Saat ini, pesawat pesanan tersebut sedang ditunggu pengirimannya.

Pesanan pesawat ini merupakan kelanjutan dari pembelian 197 pesawat yang telah dilakukan Lion Air sebelumnya.

Tanggapan Boeing

Sementara, juru bicara Boeing mengatakan, pihaknya mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari kecelakaan ini, dan bekerja sama dengan tim investigasi dan semua pihak berwenang yang terlibat.

"Kami juga mendukung pelanggan kami yang berharga melalui masa yang sangat sulit ini."
Boeing merilis pernyataannya setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan laporan terkait kecelakaan pesawat Lion Air pada 29 Oktober lalu.

Disinggung KNKT bahwa pesawat Boeing yang jatuh tersebut sebenarnya laik terbang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved