Kasus Pengaturan Skor Liga 2
Jika PSSI Tidak Serius Berantas Praktik Pengaturan Skor, Kemenpora Siap Bentuk Tim Khusus
Jika PSSI Tidak Serius Berantas Praktik Pengaturan Skor, Kemenpora Siap Bentuk Tim Khusus
TRIBUNJOGJA.COM - Kementrian Pemuda dan Olahraga siap untuk membentuk tim khusus untuk memberantas praktik pengaturan skor yang ada di kompetisi sepakbola tanah air.
Langkah tersebut akan diambil jika keadaannya dianggap mendesak.
"Kami belajar dari case tahun 2015, ada Tim 9 saat itu, saya pun terlibat di dalamnya. Sebetulnya ada salah satu anggota dari Tim 9 itu mantan Kepala PPATK (Yunus Husein)," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Kamis (29/11/2018).
Baca: Manajemen Kalteng Putra Bantah Terlibat Pengaturan Skor, Semua Bermain Fair
Kasus pengaturan skor tengah marak setelah diungkapkannya dua pelaku yakni Hidayat dari anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, serta Vigit Waluyo yang merupakan pemain lama dalam acara Mata Najwa.
"Kalau memungkinkan bisa saja kami kerja sama PPATK dengan aparat. Tapi, berdasarkan pengakuan dari mantan runner, rata-rata transaksi tidak melalui transfer tapi bayar tunai langsung cash."
"Pertanyaannya, pada era lintas negara seperti ini apakah itu hanya mengecoh? Jangan-jangan kirim orang, klik, begitu selesai transfer juga bisa," ujarnya.
Namun itu semua baru akan dilakukan jika PSSI dianggap tak serius dalam menyelesaikan dan membiarkan masalah ini berlarut-larut.
Baca: Manajer PSS Sleman Bantah Timnya Terlibat Dugaan Pengaturan Skor
"Kalau ga ada kemajuan kami akan mengingatkan federasi, Menpora (Imam Nahrawi) punya kewenangan yang diatur di UU SKN (Sitem Keolahragaan Nasional) pasal 1," tuturnya.
"Kutipan terakhir menyebutkan bahwa penannggung jawab olahraga adalah menteri terkait. Kalau ada dugaan krimimal, Menpora punya kewenangan, meskipun misalnya hanya berkordinasi dengan aparat, kalau ga begini ya kapan olahraga mau maju?" ucapnya miris. (*)