Letusan Gunung Purba yang Meruntuhkan Kekuasaan Romawi dan Napoleon
Erupsi besar gunung berapi bukan hanya membuat perubahan suhu yang terjadi di bagian bumi tertentu, tapi juga membawa perubahan penguasaan dunia.
TRIBUNJOGJA. COM - Menurut sebuah studi, erupsi besar gunung berapi bukan hanya membuat perubahan suhu yang terjadi di bagian bumi tertentu, tapi juga membawa perubahan penguasaan dunia.
Setidaknya, analisis tersebut sudah terbukti menjatuhkan dua penguasa besar dalam sejarah, yakni kekuasaan Kekaisaran Romawi pada pertengahan abad ke-6 Masehi, dan juga membantu jatuhnya kedigdayaan Napoleon Bonaparte pada tahun 1815.
Para sejarawan telah lama dibuat bingung oleh awan hitam pekat misterius yang membayangi dunia pada pertengahan abad keenam.
Namun, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Antiquities menyatakan bahwa erupsi gunung berapi masif di Islandia, di antaranya Gunung Lakagigar atau Gunung Laki-lah yang memicu bulan-bulan kegelapan tersebut.
Dua letusan yang terjadi pada 540 dan 547 A.D (Setelah Masehi) itu juga berkontribusi pada abu di awan.
Abu kemudian menghalangi Matahari, sehingga mengantarkan suhu ekstrem. Saat itu, suhu dingin menyelimuti Bumi.
Kejatuhan Kekaisaran Romawi
Pada tahun 536 A.D, yang seharusnya menjadi musim panas, justru salju turun di Tiongkok dan suhunya turun sebanyak 34-36 derajat celsius atau mendekati suhu beku. Ini adalah dekade terdingin dalam 2.300 tahun terakhir di kawasan tersebut.
Di tahun yang sangat sengsara tersebut, abu dari gunung berapi jatuh ke Eropa, Timur Tengah, dan Asia, menciptakan selimut kegelapan selama 18 bulan. Dampaknya: suhu menurun, tanaman-tanaman mati, dan manusia kelaparan hingga akhir hayatnya.
Kelanjutan dari tahun bencana itu, pada 542 setelah Masehi, wabah penyakit pes yang juga dikenal dengan Wabah Yustinian menyapu sepertiga hingga setengah populasi Kekaisaran Romawi.
Hampir separuh penduduk di Kekaisaran Romawi Timur tewas karena penyakit dan kelaparan dalam suhu dingin yang ekstrem. Kondisi ini diyakini mempercepat keruntuhan kekaisaran yang menguasai dunia saat itu.
Kejatuhan Napoleon Bonaparte
Selain di Eropa, letusan dahsyat gunung berapi juga terjadi di Asia, tepatnya di Indonesia.
Letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara membuat kondisi basah dan berlumpur hingga Eropa. Menurut sejarawan, letusan ini berkontribusi pada kekalahan Napoleon Bonaparte dalam Pertempuran Waterloo.
