Kota Yogyakarta
Perlu Manajemen Lalu Lintas di Tamansiswa
Kawasan Jalan Tamansiswa padat karena banyaknya kegiatan di sekitarnya.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hampir seluruh ruas jalan di Kota Yogyakarta telah padat dengan kendaraan, satu di antaranya di Jalan Tamansiswa.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto mengatakan bahwa kawasan tersebut padat karena banyaknya kegiatan di sekitarnya.
"Mulai dari pusat bimbingan belajar, kampus, tempat makan, dan sebagainya sehingga membuat jalanan di sana menjadi padat," terangnya, Selasa (20/11/2018).
Ia pun menjelaskan ada beberapa manajemen lalu lintas yang pada prinsipnya bisa diterapkan untuk mengurai kepadatan kendaraan yang melintas di Jalan Tamansiswa.
"Misalkan dijadikan satu arah, itu alan mengurangi separuh volume kendaraan yang saat ini ada di sana. Lalu bisa dengan sistem seperti di DKI Jakarta yakni ganjil genap, pembatasan jenis kendaraan, dan seterusnya," ucapnya.
Namun Golkari mengatakan bahwa kebijakan tersebut harus melalui kajian dan analisis.
Baca: Selasa Malam, Lalu Lintas Simpang Tugu Pal Putih Ramai Lancar
Pasalnya ketika Jalan Tamansiswa berhasil menjadi tidak sepadat saat ini, akan berimbas pada jalan lain yang digunakan pengguna kendaraan bermotor.
"Kita tidak bisa sermpangan karena harus memikirkan dampaknya. Kalau di sana diterapkan ganjil genap misalkan, kira-kira nanti luberannya kemana, apakah Katamso, lalu mampu tidak menampung," ungkapnya.
Namun, lanjutnya, semua manajemen lalu lintas yang dilakukan pihaknyanjuga butuh dukungan nyata dari masyarakat.
Golkari meminta agar masyarakat juga berperan aktif untuk menggunakan transportasi massa dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
"Mau selebar apapun jalannya, kalau masyarakat memilih menggunakan kendaraan masing-masing, tidak akan cukup. Sama halnya dengan kantong parkir. Mau ditambah sebanyak apapun kalau kendaraan pribadi semakin banyak juga tidak cukup," tambahnya. (*)