Liga 2 2018
Tanpa Breaker, Lini Tengah PSS Sleman Semakin Rapuh
Meski berhasil mengamankan poin penuh saat menjamu Madura FC, permainan PSS Sleman masih jauh dari meyakinkan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Meski berhasil mengamankan poin penuh saat menjamu Madura FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (6/11/2018) lalu, permainan PSS Sleman masih jauh dari meyakinkan.
Bahkan, gol penentu pun tercipta lewat bunuh diri sarat kontroversi.
Dari pantauan Tribunjogja.com, lagi-lagi lini tengah menjadi sorotan.
Busari yang dalam dua pertandingan pertama babak 8 besar diplot sebagai poros ganda bersama Amarzukih, kali ini hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Performa buruknya, tentu menjadi pertimbangan.
Sebagai gantinya, dua gelandang yang bertipikal lebih menyerang, yakni Dave Mustaine dan Ichsan Pratama, langsung diturunkan sejak menit pertama.
Praktis, dengan tidak adanya nama Busari di starting eleven, Amarzukih hanya seorang diri mengemban peran jangkar.
Baca: Jadwal Matchday Keempat Babak Delapan Besar Liga 2, PSS Sleman Berpeluang Kudeta Pemuncak Klasemen
Melihat susunan pemain yang diturunkan, khususnya di lini tengah, headcoach Seto Nurdiantoro tampaknya hendak memaksimalkan kreativitas Dave, dengan tujuan memperlancar alur serangan PSS.
Namun, kenyataan di lapangan ternyata belum sesuai harapan.
Ya, chemistry antara Amarzukih, Dave dan Ichsan, seperti tidak terbangun dengan baik.
Ketiganya seringkali berdiri saling berjauhan, tanpa memberi opsi satu sama lain.
Alhasil, kreativitas yang diharapkan tidak muncul.
Di samping itu, dalam membantu pertahanan, para gelandang PSS patut diberi nilai minor.
Peluang pertama yang diperoleh Madura FC, di menit ke 2, menjadi contoh paling nyata, di mana lini tengah tidak memberi tekanan berarti pada pemain lawan, yang sudah masuk sepertiga akhir.
Terang saja, umpan terobosan pun dengan leluasa dikirimkan ke jantung pertahanan PSS.
