Soccer Style

PSS Sleman Merasa Dirugikan dengan Adanya Siaran Langsung

PSS Sleman merasa dirugikan dengan adanya siaran langsung setiap laga kandang pada kompetisi Liga 2 2018 yang digelar Stadion Maguwoharjo

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Direktur Operasional PT. PSS Sleman, Rumadi (kiri), didampingi Ketua Panpel PSS Sleman, Jaguar Tominangi (kanan), pada sesi press conference jelang pertandingan lawan Madura FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (3/11/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman merasa dirugikan dengan adanya siaran langsung setiap laga kandang pada kompetisi Liga 2 2018 yang digelar Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Pasalnya, tim kebanggan masyarakat Kabupaten Sleman tersebut tak mendapat keuntungan melalui hak siar yang seharusnya turut menyokong pembiayaan tim dalam satu kompetisi.

Bahkan, menurut Direktur Operasional PSS Sleman, Rumadi, tim berlogo candi tersebut tak menerima kompensasi disiarkannya tiap laga kandang sejak kompetisi Liga 2 2017 lalu dan berlanjut pada musim kompetisi saat ini.

Baca: Harga Tiket Pertandingan PSS Sleman di Babak 8 Besar Liga 2 2018 Naik

"Adanya live atau siaran langsung tidak memberikan kontribusi bagi tim, kalau dibilang justru merugikan karena terlalu sering siaran langsung tapi tim tidak mendapat kompensasi berupa hak siar," ujar Rumadi.

Senada dengan penyataan Rumadi, Ketua Panpel PSS Sleman, Jaguar Tominangi menyebut adanya siaran langsung pada tiap laga kandang berimbas pada menurunnya penjualan tiket.

Praktis, hal tersebut berdampak pada pemasukan tim, padahal biaya operasional terus meningkat.

Baca: Takluk dari Persiraja, PSS Sleman Tempati Posisi Juru Kunci Grup B Babak 8 Besar Liga 2 2018

"Sebelum kompetisi bergulir saya turut mengikuti workshop yang digelar PT. LIB (operator kompetisi). Pada suatu sesi, saya menanyakan mengenai pembagian hak siar yang musim lalu yang tidak memberi kontribusi pada tim. Namun saya tidak mendapat jawaban yang pasti," ujar pria yang akrab disapa Jenggo tersebut.

"Bahkan dalam perkembangannya, PSS dirugikan karena pertandingan kandang terlalu sering disiarkan, tapi tidak ada income bagi tim," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved