Kecelakaan Lion Air
Kepala Basarnas: Syachrul Anto Kualitasnya Tinggi, Militan, Jam Selamnya Cukup Tinggi
Kepala Basarnas M Syaugi menyebut penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT), Syachrul Anto, yang meninggal dunia sudah menempuh prosedur
TRIBUNJOGJA.COM - Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi menyebut penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT), Syachrul Anto, yang meninggal dunia saat melakukan pencarian Lion Air JT 610, sudah menempuh tata cara penyelaman sesuai prosedur.
"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru, tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan, hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," kata Syaugi di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018).
Baca: Syahrul Anto, Penyelam Basarnas yang Meninggal saat Bertugas Evakuasi Pesawat Lion Air JT610
Bahkan Syachrul dikenal sebagai penyelam dengan kualitas yang baik dan jam selam cukup tinggi.
"Almarhum adalah personel yang kualitasnya tinggi, militan, senior, jam selamnya cukup tinggi. Kalau Tuhan menghendaki lain tidak ada satu pun kita yang mampu mencegah," ujarnya.
Pegang Lisensi Rescue Diver
Sementara itu, Leader IDRT Bayu Wardoyo mengungkapkan, Syachrul merupakan tipe penyelam yang sangat mengutamakan keamanan.
Syachrul juga sudah memperoleh lisensi resmi sebagai penyelam. "Dia safety banget. Lisensinya rescue diver," tuturnya.
Baca: Baru Pulang dari Palu, Penyelam Syahrul Anto Meninggal saat Evakuasi Korban Lion Air JT610
Menurut Bayu, IDRT sendiri dikoordinasikan langsung oleh Basarnas dan selalu dihubungi oleh Basarnas saat dibutuhkan untuk misi penyelamatan.
"Intinya kami itu memang koordinasinya di bawah Basarnas. Jadi, kami bukan relawan yang mengajukan diri. Kalau kayak (musibah) begini, kami yang dihubungi Basarnas," ungkapnya. (Ryana Aryadita Umasugi)
.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Basarnas Pastikan Penyelam yang Gugur Sudah Jalani Prosedur"