Tak Pernah Sekolah, Tapi Ahli Mengenali Alur Sungai Purba
SALAH satu kelebihan Pak Sinyur sebagai penemu fosil kondang di kawasan Sangiran, ia memiliki keahlian mengenali alur sungai purba.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - SALAH satu kelebihan Pak Sinyur sebagai penemu fosil kondang di kawasan Sangiran, ia memiliki keahlian mengenali alur sungai purba.
Dalam bahasa sederhana, Pak Sinyur ini sangat memahami perlapisan tanah, arah aliran air dan sungai di lapisan-lapisan purbakala Kubah Sangiran.
Pengalamannya selama 40 tahun di daerah yang penuh peninggalan prasejarah membuat Pak Sinyur hapal di lapisan mana mudah ditemukan fosil purba.
"Biasanya fosil akan ditemukan di bawah lamak (lapisan) yang terdiri gragal (kerikil besar) dan pasir. Juga akan ada ciri lapisan tanah yang warna merah atau cokelat, di situ biasanya banyak," bebernya.
Baca: Berbekal Ilmu Titen, Pak Sinyur Ahli Menemukan Fosil
Dalam khasanah geologi dan geoarkeologi, ilmu stratigrafi tanah ini bidang yang tidak mudah. Namun Pak Sinyur yang tidak pernah sekolah, menguasainya hanya karena pengalaman.
Lebih jauh lagi, Pak Sinyur ini memiliki kepakaran alamiah mengenali di titik-titik mana akan ada banyak fosil dengan membaca perlapisan tanah di lokasi yang terbuka.
Katakanlah di tebing yang tererosi atau tersingkap, Pak Sinyur akan dengan cepat membaca perlapisan tanahnya, arah aliran, dan di titik mana kemungkinan terjadi pertemuan dua aliran.
"Biasanya di pertemuan dua aliran itu kemungkinan sangat besar terkumpul fosil. Bisa karena terbawa arus atau memang betul-betul di situ," lanjut penerima penghargaan dari Kementerian Kebudayaan RI beberapa tahun lalu ini.
Baca: Saat Jatuh, Lion Air JT-610 Menghunjam Laut dengan Kecepatan 550 Km per Jam
Kemampuan Pak Sinyur ini diakui arkeolog muda Balai Arkeologi Yogyakarta, Sofwan Noerwidi, yang kini tengah menimba ilmu di Paris, Perancis.
"Beliau itu bisa baca lapisan tanah, tahu ke mana larinya aliran sungai purba, tempat terendapkannya fosil," kata Sofwan yang mendalami ilmu paleontologi.
Seberapa banyak fosil temuan Pak Sinyur? "Banyak mas, saya sudah lupa. Ada gading gajah besar-besar, tulang dan geraham gajah, kepala banteng, kepala buaya raksasa, rahang buaya, rusa, kerbau. Tak terhitung lagi batu-batu fosil kecil," katanya.
Di usianya yang tak muda lagi, Pak Sinyur tetap gigih upaya membantu penyelamatan fosil purba di Manyarejo dan sekitarnya.
Baca: Karangtaruna Gandeng Dinas Kebudayaan DIY Gelar Workshop Pengembangan Desa Budaya
Matanya tetap awas saat berladang, menelusuri sungai-sungai, atau saat meniti pematang tegalan, meniti cekungan dan kaki-kaki tebing yang kaya peninggalan masa purba.
Lantas Pak Sinyur mengajak Tribunjogja.com, sekadar survei dan iseng-iseng belajar langsung memeriksa perlapisan tebing purba.
Sebuah jalan dusun tengah dibangun di belakang rumah Pak Sinyur. Jalan beton itu mengepras tebing dan tampak jelas struktur perlapisan tanah di lokasi itu.
