French Open 2018
French Open 2018 - Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta Maju ke Babak 16 Besar
Dengan hasil ini, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta berhasil melanjutkan perjuangan ke babak 16 besar.
Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Indonesia mengamankan tiket 16 besar pertamanya di ajang French Open 2018 Super 750 atau Prancis Terbuka 2018 pada Selasa (23/10/2018).
Tiket ini dipastikan setelah ganda puteri Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta berhasil mengalahkan ganda puteri Thailand Jongkolphan Kititharakul/Pawinda Prajongjai dalam tiga game yang ketat.
Baca: French Open 2018 - Anthony Sinisuka Ginting Terhenti di Babak 32 Besar
Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta merupakan pasangan yang baru dipasangkan sejak Denmark Open 2018, sehingga keduanya belum memiliki ranking dunia.
Meskipun begitu, kedua atlet ini langsung memberikan debut apiknya pada Tour Eropa kali ini.
Dari catatan Tribunjogja.com, secara peringkat memang kedua pasangan ini tampak timpang.
Pasangan Thailand masih sangat unggul di posisi delapan dunia, sementara pasangan Indonesia masih belum berperingkat.
Kedua pasangan ini belum pernah bertanding sebelumnya, sehingga French Open 2018 ini menjadi laga perdana bagi keduanya.
Meskipun belum memiliki ranking, namun kemampuan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta tidak bisa disepelekan.
Hal ini lantaran kiprahnya di Denmark Open 2018 pun cukup gemilang dengan pencapaian sampai ke babak perempat final.
Ritme positif tersebut maish terus dipertahankan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta di awal French Open 2018 ini.
Sejak awal pertandingan, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta memang terus menunjukkan permainan yang agresif dengan banyak melakukan serangan.
Dominasi permainan Indonesia ini memaksa pasangan Thailand harus rela tertinggal skor cukup jauh.
Game pertama pun berakhir dengan skor 21-15 untuk kemenangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta.
Pasangan Thailand pun berupaya merebut kemenangan di game kedua dengan melakukan tekanan-tekanan ke lawan.
Banyak memainkan bola-bola sulit, membuat Thailand memastikan terjadinya rubber game.