Yogyakarta
Flashmob Rejomulia, Wujud Keprihatinan Maraknya Hate Speech, Black Campaign dan Hoax
Aksi ini berupa happening art dalam bentuk menari bersama secara kolosal menggunakan aneka topeng karakter lucu.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Prihatin terhadap maraknya kasus hoax dan hatespeech, Relawan Joko Widodo Ma'ruf Amin untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia) menggelar kampanye damai dan flashmob di titik nol kilometer Yogyakarta, Rabu (10/10/2018) sore.
Langkah ini sekaligus untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya laten HBH (hate speech, black campaign dan hoax).
Baca: Bawaslu Lakukan Flashmob untuk Edukasi Masyarakat
Aksi spontanitas Flashmob Anti Hoax untuk Indonesia Damai Tanpa Tipu-Tipu ini merupakan bentuk Kampanye Damai dan upaya mengedukasi masyarakat.
Aksi ini berupa happening art dalam bentuk menari bersama secara kolosal menggunakan aneka topeng karakter lucu.
"Topeng lucu dipilih agar masyarakat terhibur dan senang dengan aksi damai ini tanpa meninggalkan nilai estetika. Kegiatan ini sekaligus untuk mengangkat potensi kerajinan seni topeng dari kertas bekas yang dibuat oleh para pengrajin kita," terang Ketua Rejomulia, KH Masrur Ahmad dalam keterangan yang diterima Tribunjogja.com, Rabu (10/10/2018).
Pihaknya merasa prihatin dengan maraknya Hoax, Hate Speech dan Black Campaign tersebut.
Ia menyoroti massifnya fenomena ujaran kebencian (hate speech), kampanye negatif (black campaign) hingga mudahnya mengumbar berita bohong (hoax) baik di realitas sosial maupun sosial media.
Ia menilai kadar kebencian, kebohongan, pemutar balikan fakta sudah sangat parah dan diartikulasikan secara permisif.
Bahkan, lanjut Masrur, fenomena itu juga diproduksi oleh tokoh-tokoh politik yang sepertinya secara tidak langsung mempertontonkan daya nalar mereka.
Hal itu jika tidak disadari dan ditahan oleh seluruh elemen dan komponen masyarakat justru akan berpotensi membubrahkan NKRI.
-
Dinpar DIY Luncurkan Calendar of Event 2019
-
6 Lokasi Menonton Barongsai Imlek 2019 di Yogyakarta
-
Yogyakarta Jadi Pusat Pendidikan Budaya dan Daerah Terkemuka di Asia Tenggara
-
Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswa UGM, Kedua Pihak Sepakat Penyelesaian Non Litigasi
-
UGM Tegaskan Laporan ke Polda DIY Dilakukan Atas Nama Pribadi