Kustomfest 2018
Lucky Draw Kustomfest 2018 'Belo Negoro' Wujud Apresiasi Jiwa Patriotisme Para Pahlawan
Lucky Draw Kustomfest 2018 'Belo Negoro' Wujud Apresiasi Jiwa Patriotisme Para Pahlawan
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Kustomfest, ajang berkumpulnya modifikator dan penyuka motor-mobil kustom di tanah air dan mancanegara kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada 6-7 Oktober 2018.
Tahun ini, gelaran Kustomfest mengambil tema 'Color of Difference'.
Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi menyampaikan tema ini diharapkan menjadi sebuah refleksi dari kondisi bangsa saat ini yakni dengan banyaknya perbedaan diharapkan bisa menjadi sebuah kekuatan.
"Keberagaman adalah warna sekaligus potensi kita untuk lebih kuat bersatu demi bangsa," ujar Lulut saat menggelar jumpa pers di JEC pada Jumat (5/10/2018) sore.
Melalui Color of Difference ia berharap dapat menjadi pondasi sebagai penggiat kustom kultur ikut menghilangkan sekat-sekat yang berpotensi untuk memecah-belah persatuan demi kemajuan Indonesia.
Salah satu yang paling ditunggu dan menjadi ciri khas dari setiap gelaran Kustomfest yakni undian lucky draw yang akan diberikan untuk satu orang pengunjung pembeli tiket.
Tahun lalu, Lulut merancang sebuah Trike kustom yang disematkan mesin Harley-Davidson Buell dengan DNA racing dari mobil Porsche, maka tahun ini, Lulut bersama dengan Tim Retro Classic Cycles kembali membuat wujud lucky draw sebuah motor kustom istimewa.
"Motor kustom lucky draw Kustom 2018 Belo Negoro wujud apresiasi atas filosofi kreativitas dan jiwa patriotisme para pahlawan khususnya di dunia penerbangan dari penggiat kustom kultur," lanjut dia.
Dijelaskan Lulut, filosofi dari nama Belo Negoro ini pada intinya ingin memperlihatkan bahwa untuk menghormati perjuangan para pahlawan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah saturya mengenalkan dunia dirgantara pada kalangan muda dan penggiat kustom kultur lainnya.
Lulut menambahkan, motor Lucky Draw ini terinspirasi dari dunia penerbangan pada era Perang Dunia II yang dikerjakam dalam waktu 28 hari.
Semangat dan inovasinya dalam berkarya terus membuat Lulut berpikir keras untuk menuangkan ide yang diselaraskan dengan tema soal keberagaman di dunia kustom kultur.
Pilihannya jatuh pada Harley-DavIdson Sportster Evolution sebagai basis utama termasuk tetap mempertahankan sasis bawaannya dalam merealisasikan project khusus ini.
Dengan rekayasa engineering kuat serta didukung craftmanship mumpuni, motor lucky draw ini tampil stylish menonjolkan karakter tangguh.
Fork depan stock Sportster yang dibuat rebah 6" adalah bagian yang menjadikannya tampil sedikit liar khas Retro Classic Cycles ditambah dengan desain setang curved-bar serta tangki model peanut.
