Internasional
Suriah Mulai Operasikan Satu Baterai Rudal Antirudal S-300
Suriah Mulai Operasikan Satu Baterai Rudal Antirudal S-300 yang Dikirim Oleh Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pasukan pertahanan Suriah mulai merakit dan siap mengoperasikan satu baterai sistem antirudal S-300.
Tak disebutkan di mana baterai rudal balistik canggih itu ditempatkan. Demikian diwartakan laman berita Anna News dan Muraselon, Selasa (2/10/2019).
Rusia sejak pekan lalu secara bertahap mengirimkan sistem antirudal pertahanan udara ini ke Suriah.
Keputusan ekstrem Rusia ini menjawab aksi-aksi sepihak jet tempur maupun rudal Israel ke Suriah.
Serangan jet tempur Israel pada 17 September menghantam empat wilayah, Latakia, Tartus, Homs dan Hama.
Di tengah serangan Israel itu, rudal pertahanan udara Suriah yang mengincar jet tempur Israel, malah menghantam pesawat intai Ilyushin 20 Rusia.
Pesawat itu jatuh ke Laut Tengah, menewaskan 15 prajurit Rusia. Data radar Rusia menunjukkan, jet tempur Israel terbang di belakang Il-20 dan menggunakannya sebagai tameng.
Moskow menolak kompromi, dan memutuskan secara tegas pengiriman sistem rudal antirudal S-300 yang berjangkauan hingga 450 kilometer.
Presiden Rusia menyatakan, sistem antirudal itu akan melindungi Suriah dan prajurit Rusia yang bertugas di berbagai wilayah di negara itu.
Harian Kommersant mengabarkan, Rusia menyiapkan empat unit baterai rudal S-300. Satu baterai berikut perangkat radar dan elektronik telah dikirim.
Kehadiran sistem rudal S-300 di Suriah praktis mengubah konstelasi kekuatan udara. Kini Suriah dan Rusia mampu menjaga perbatasan dari ujung ke ujung.
Bahkan rudal ini mampu menjangkau jauh ke wilayah Yordania, Lebanon, dan Irak, serta jauh ke tengah Laut Mediterania.
Israel sejak 2015 memblok usaha Rusia mengirimkan rudal S-300 ke Damaskus. Alasannya, kehadiran S-300 di Suriah akan meningkatkan ketegangan dengan tetangga sekitar.
Tetapi ketika Rusia membatalkan pengiriman, Israel secara sepihak dan serampangan rutin melanggar perbatasan dan menyerang sasaran di wilayah Suriah.
Moskow meyakinkan kehadiran rudal S-300 di Suriah adalah untuk kepentingan defensif atau bela diri dari serangan asing.
Washington memperingatkan Rusia, kehadiran rudal S-300 di Suriah akan mengganggu kepentingan regional. Tak jelas disebutkan siapa paling terganggu atas situasi ini.
Praktis, bagi Israel, keberadaan rudal S-300 di Suriah akan membuat kekuatan udara Israel waspada.
Rudal ini mampu menjangkau mereka begitu keluar dari wilayah udara Israel.(Tribunjogka.com/ AnnaNews/xna)