Bantul

200 Warga Sekitar TPST Piyungan Bantul Ikuti Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan ini perlu dilakukan agar warga yang sebagian besar berprofesi sebagai pemulung mengetahui kondisi kesehatan mereka

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Amalia Nurul Fathonaty
Warga sekitar TPST Piyungan antre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, Minggu (16/9/2018) siang di Kantor Pengelola TPST Piyungan. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak 200 warga sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan melakukan pemeriksaan kesehatan, Minggu (16/9/2018) siang, di Kantor Pengelola TPST Piyungan.

Ketua Komunitas Pemulung 'Mardiko', Maryono, mengatakan pemeriksaan ini perlu dilakukan agar warga yang sebagian besar berprofesi sebagai pemulung ini dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka.

"Pemeriksaannya sifatnya umum. Cek gula darah, kolesterol, sama tekanan darah," kata Maryono saat ditemui Tribun Jogja di sela kegiatan.

Menurutnya, warga memang penting mengetahui kondisi kesehatan mereka agar jika didapati penyakit yang serius dapat segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.

Dirinya pun juga turut melakukan pemeriksaan. Bersyukur, berdasar hasil pemeriksaan, Maryono dalam kondisi sehat wal afiat.

"Alhamdulillah semuanya normal. Tensi, gula darah, semua normal," kata dia.

Keluhan soal penyakit luar seperti penyakit kulit juga tak ia rasakan.

"Kebanyakan warga keluhannya penyakit dalam. Kalau penyakit kulit seperti gatal-gatal, penyakit batuk itu ada tapi persentasenya sedikit," ujarnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh penanggung jawab kegiatan, Herman Palani.

Menurutnya, rata-rata pada beberapa warga ditemukan diagnosa penyakit dalam.

Namun ia dan timnya juga menemukan keluhan lainnya.

"Paling banyak mengeluh pegal di punggung sama kaki. Karena mereka kan sering bawa beban berat di punggung," kata Herman.

Kategori lansia menjadi yang paling dominan mengalami pegal-pegal ini, kata Herman.

"Kebanyakan usia 60 ke atas, yang sudah lansia," paparnya.

Pemeriksaan kesehatan kali ini memang kebanyakan diikuti oleh warga berusia 30 tahun ke atas.

"Yang remaja enggak ada, memang usia 30 sampai yang lansia," kata dia.

Dari hasil pemeriksaan ini pun akan diberikan rekomendasi berdasar penyakit yang dominan ditemukan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved