Kota Jogja
Warga Tegalrejo Diharapkan Lebih Mandiri dengan Adanya Pelatihan Lele Cendol
Pembudidayaan Lele Cendol ini akan dikembangbiakkan di dalam buis beton yang hanya membutuhkan lahan sekitar 3x4 meter.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan warga yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Lele Cendol Minarejo Win On Go Tegalrejo, Yogyakarta mengikuti pelatihan lele cendol pada Rabu (29/8/2018).
Pembudidayaan Lele Cendol ini akan dikembangbiakkan di dalam buis beton yang hanya membutuhkan lahan sekitar 3x4 meter.
Koordinator Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) Kota Yogyakarta, Oleg Yohan menjelaskan, dari lahan berukuran 3x4 meter tersebut dapat dibuat 10 kolam lele.
Baca: Warga Tegalrejo Budidayakan Lele Cendol Menggunakan Buis Beton
"Dari 10 kolam bisa menghasilkan kurang lebih 7000 ekor lele cendol. Nanti kita akan panen raya pada Sumpah Pemuda. Harapan kami dalam kurun waktu hingga Desember nanti ada 20 kolam. Targetnya 14 ribu lele untuk satu kali panen dan itu setara dengan 1.5 ton pada bulan Desember nanti," ujar Oleg Yohan.
Adapun biaya pembuatan kolam buis beton berukuran 3x4 meter ini memerlukan biaya sebesar Rp 590 ribu dengan rincian biaya beton 2 unit 50/50cm sebesar Rp 200 ribu, pipa peralon, pasir dan bata sebesar Rp 190 ribu, sedangkan biaya pemasangan sebesar Rp 200 ribu.
"Dari hasil keuntungan panen raya kelompok pertama, setengah hasil keuntungan untuk membeli lele cendol, sebagian keuntungannya untuk mendirikan kelompok baru lagi. Begitu dan seterusnya," lanjutnya kepada Tribunjogja.com
Pada kesempatan yang sama, Lurah Tegalrejo, Juwariyah sangat mengapresiasi pembudidayaan lele cendol yang ada di Tegalrejo ini karena dapat memberdayakan masyarakat Tegalrejo.
Baca: VIDEO : Emak-emak Kampung Lomba Tangkap Ikan Lele
Dengan adanya pelatihan lele cendol ini, pihaknya berharap seluruh masyarakat lebih mandiri.
"Masyarakat bisa memberdayakan lele cendol, jadi tidak hanya dikonsumsi untuk keluarga sendiri tapi bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga," ujar Juwariyah.
Selain pembudidayaan lele cendol, melalui program gandeng-gendong, Tegalrejo juga telah mengembangkan snack Tejomas (Tegalrejo Mandiri Sejahtera) yakni snack buatan ibu-ibu warga Tegalrejo.
"Sehingga ibu-ibu PKK yang mempunyai potensi membuat kue kita bisa diberdayakan, kita sudah buat surat edaran kepada beberapa instansi disekitar Tegalrejo bilamana mengadakan rapat, bisa memesan snack di Tejomas yang dikelola ibu-ibu," terang dia.
Selain itu, Juwariyah juga telah mendatangi beberapa hotel yang ada di Tegalrejo untuk bekerjasama agar bisa memasarkan produk yang ada di Tegalrejo untuk bisa dijual di hotel, satu diantaranya produk minuman jamu.
"Produk jamu kami sebagai welcome drink di hotel. Sudah ada dua hotel yang menggunakan produk jamu kami," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)