Internasional

Pria Ini Diblokir oleh Beberapa Raksasa Teknologi Sekaligus. Apa yang Dia Lakukan?

Tudingan-tudingan teori konspirasi yang dilontarkan Jones bersifat liar, tidak masuk akal, dan kadang rasis.

Editor: Ari Nugroho
Sean P. Anderson/ Wikimedia
Alex Jones dalam sebuah protes di Dallas, AS, tahun 2014. 

TRIBUNJOGJA.COM — Pria asal Amerika Serikat ini harus berhadapan dengan para raksasa teknologi dunia karena konten yang dihasilkannya.

Adalah Alex Jones yang saluran dan akunnya diblokir oleh beberapa raksasa teknologi.

Awal pekan ini, YouTube mengumumkan telah memblokir kanal video milik Alex Jones.

Alasannya, Jones dianggap telah melanggar Community Guideline di layanan video sharing tersebut.

YouTube tak sendiri.

Sebelumnya, Facebook lebih dulu menghapus empat laman (Facebook Page) terpopuler milik Jones.

Apple juga telah mencabut lima dari enam podcast InfoWars, situs yang dioperasikan oleh Jones, begitu pun Spotify yang memblok program Jones.

“Apabila pengguna berulang kali melanggar ketentuan (Community Guideline), seperti soal ujaran kebencian dan harassment… kami akan mematikan akun mereka,” sebut YouTube.

Siapa gerangan Alex Jones yang memicu kemarahan para raksasa teknologi tersebut?

Pria berusia 44 tahun ini adalah tokoh kontroversial dari Negeri Paman Sam yang dikenal sebagai biang hoaks dan penebar kebencian.

Jones, misalnya, menuding bahwa kejadian penembakan Sandy Hook tak pernah terjadi.

Padahal, peristiwa memilukan yang menimpa sebuah Sekolah Dasar di AS pada 2012 itu sungguh terjadi, dan memakan korban 28 orang tewas, sebagain besar anak-anak.

Baca: Bersaing dengan IGTV, Youtube Sajikan Fitur Video Vertikal Full Screen

Tudingan-tudingan teori konspirasi yang dilontarkan Jones bersifat liar, tidak masuk akal, dan kadang rasis.

Dia menyebut Hillary Clinton sebagai “setan”, dan menuduh bahwa Uber dan layanan kesehatan di AS dikendalikan oleh “mafia Yahudi”.

“Kami menghapusnya (laman Alex di Facebook) karena glorifikasi kekerasan… dan menggunakan bahasa yang merendahkan saat mengacu pada transgender, Muslim, dan imigran. Ini melanggar ketentuan ujaran kebencian kami,” sebut Facebook.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved