Ular Sanca Kembang Berukuran Besar Itu Diduga Bersarang di Gua Unengan

Warga beramai-ramai memburu ular Sanca Kembang yang diduga bersembunyi di dalam sarangnya di Gua Unengan, Desa Sekargadung, Pungging, Mojokerto

Editor: Mona Kriesdinar
surya/mohammad romadoni
Anggota Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur wilayah Mojokerto-Sidoarjo melakukan investigasi mencari keberadaan sarang ular di Goa Unengan, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Rabu (18/7/2018). 

TRIBUNJOGJA.com, MOJOKERTO - Warga beramai-ramai berburu ular Sanca Kembang yang diduga bersembunyi di dalam sarangnya di Goa Unengan, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Rabu (18/7/2018) malam.

Mereka memang masih merasa diteror dengan keberadaan ular Sanca Kembang yang muncul secara misterius.

Mereka semakin resah lantaran ular Sanca Kembang atau Phyton Reticulatus (tidak dilindungi) yang diduga berukuran lebih besar hingga saat ini masih belum ditangkap.

Suwarto warga setempat menjelaskan mereka terpaksa melakukan perburuan ini karena ular Sanca Kembang telah memasuki permukiman warga. Ular tersebut bahkan diduga telah banyak memangsa hewan ternak milik warga.

(Baca: Saat Perut Piton Robek Tertusuk Duri Landak yang Dimangsanya)

"Warga terpaksa menangkap ular Sanca Kembang karena takut hewan ternak peliharaannya habis dimangsa ular itu," ungkapnya, Rabu (18/7/2018).

Suwarto yang merupakan pawang ular ini menekankan sebenarnya keberadaan ular Sanca Kembang ini sudah lama ada, tetapi oleh masyarakat setempat sengaja dibiarkan. Sebab kala itu dianggap tidak menganggu.

Namun selema kurun waktu dua tahun ini wilayah habitat ular Sanca Kembang semakin luas hingga masuk ke area ladang yang dekat dengan permukiman.

"Perburuan ular ini harus kami lakukan karena sudah meresahkan masyarakat," ujarnya.

(Baca: Fakta Ular King Cobra yang Gigit Rizki Ahmad Remaja asal Kalimantan)

Dia mengatakan para orang tua juga was-was keberadaan ular Sanca Kembang berukuran besar ini dapat mengancam keselamatan anak-anak yang berada di sekitar kampungnya. Pasalnya, mereka takut adanya peristiwa ular memangsa manusia seperti yang terjadi di Sulawesi maupun di Kalimantan dan lainnya.

"Kalau ular besar bisa saja membahayakan manusia. Kemunculan ular Sanca Kembang tidak bisa diprediksi dan datangnya tiba-tiba, kami tidak berharap hal itu terjadi," katanya.

(Baca: Pria Kebumen Pelihara 10 Piton di Rumahnya, Sebulan Butuh 100 Ekor Ayam untuk Pakan)

Sudarsono Kepala Dusun Unengan bersama warga telah sepakat akan menangkap ular Sanca Kembang secara hidup-hidup. Ini dilakukannya untuk menjaga kelestarian alam dan keharmonisannya antara manusia dan hewan liar.

Sejumlah warga memburu ular sanca kembang raksasa yang mulai masuk permukiman mereka
Sejumlah warga memburu ular sanca kembang raksasa yang mulai masuk permukiman mereka (surya/mohammad romadoni)

Butuh 10 Orang

Adapun untuk berburu ular Sanca Kembang berukuran besar itu paling tidak melibatkan minimal 10 orang.

"Masih menunggu hingga 10 orang karena khawatir nanti kalau ularnya besar," ungkap Sudarsono.

Dia mengatakan, dalam perburuan ular Sanca Kembang liar ini telah dipersiapkan sejumlah peralatan sederhana seperti tali tambang dan karung bekas.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved