Piala Dunia 2018
Timnas Jerman Dijagokan di Piala Dunia 2018, Ini Alasannya
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho memprediksi timnas Jerman akan menjadi semifinalis perhelatan kali ini.
TRIBUNJOGJA.COM - Masa lalu dan masa depan adalah kunci masa kini timnas Jerman, seperti yang dituturkan sang pelatih, Joachim Loew.
Timnas Jerman kembali menjadi salah satu kandidat kuat untuk memenangi Piala Dunia 2018.
Berlabel sebagai juara bertahan, menambah kepercayaan skuat asuhan Joachim Loew itu.
Dilansir dari laman RT, bahkan pelatih Manchester United, Jose Mourinho, memprediksi timnas Jerman akan menjadi semifinalis perhelatan kali ini.
Namun di balik difavoritkannya Jerman, terdapat alasan faktual yang terjadi dalam rekam jejak tim panser selama satu dekade terakhir.
Baca: Ini Prediksi Jose Mourinho soal Piala Dunia 2018
Ya, Jerman tak pernah keluar dari empat besar ajang antarnegara baik di kancah Eropa maupun dunia sejak 2008, hanya tanpa berganti pelatih.
Teori terkuat mengapa Der Panzer mampu tampil stabil adalah keleluasaan Joachim Loew meracik strategi, dalam periode panjang yang dipercayakan kepadanya.
Sebab, Loew mengakui bahwa ia memanfaatkan sebagian waktu yang banyak untuk terus-menerus merencanakan, meneliti, berpikir dan berinovasi, agar menciptakan mahakarya dalam karier internasionalnya.
"Saya menganggap diri saya sebagai seorang visioner," kata Loew kepada media Kicker, seperti dikutip BolaSport.com dari laman DW.
"Kami akan mampu untuk terus kompetitif, jika mau mencoba melihat ke arah depan melampaui batas cakrawala," tutur pelatih 58 tahun.
Pelatih kelahiran 1960 ini juga menuturkan, dengan selalu mempelajari hal yang relevan pada masa lalu serta selalu mengajukan pertanyaan imajinatif tentang masa depan, ia bisa memastikan timnya siap untuk masa kini.
"Berada di tahap mana masa depan sepak bola yang akan kami tuju, sepak bola macam apa yang ingin kami mainkan dalam beberapa waktu mendatang?. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sudah tertanam dalam diri saya," tutur Loew menjelaskan. (bolasport.com/rt.com/dw.com)
