Bantul
Bulan Puasa, Harga Cabai di Pasar Bantul Merosot
Penyebab daripada harga cabai turun karena stok saat ini yang terbilang cukup melimpah, sementara para pembeli menurun.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Memasuki bulan Ramadan 1439 H, harga komoditas cabai di pasar tradisional Bantul berangsur-angsur merosot.
Anjloknya harga cabai ini disinyalir karena beberapa faktor, diantaranya, hasil panen petani yang melimpah maupun dikarenakan bulan puasa, sehingga beberapa warung sambal dan soto memilih untuk menutup warungnya.
Seorang pedagang cabai, Karti, menjelaskan, penyebab daripada harga cabai turun karena stok saat ini yang terbilang cukup melimpah, sementara para pembeli menurun.
"Para petani lagi banyak yang panen. Jadi stoknya banyak. Sementara pembelinya berkurang, karena bulan puasa yaa, jadi takut makan yang pedas-pedas, tidak nyaman diperut," ucap Karti, saat ditemui di lapaknya, Senin (21/5/2018)
Adapun untuk harga, saat ini cabai rawit putih berada pada angka Rp 12.000 perkilogram (kg), rawit merah Rp 17.000/kg sampai Rp 18.000/kg.
Lombok keriting merah Rp 18.000/kg dan lombok hijau berada pada kisaran harga Rp 18.000/kg.
Kondisi ini, menurut Karti mengalami penurunan sejak awalnya harga cabai berada pada kisaran Rp 23.000/kg sampai Rp 25.000/kg.
"Menurun harga cabai ini terjadi sejak menjelang puasa. Sebabnya, karena para penjual makanan banyak yang libur," terang Karti.
Pada waktu biasa, sebelum bulan puasa, diakui Karti, dirinya dalam sehari mampu menjual puluhan kilogram cabai.
Namun, semenjak memasuki bulan puasa.
Penjualan cabai di pasar tradisional turun drastis.
"Dalam sehari, laku dua kilo aja sekarang sulit. Pembelinya menurun," kata Karti. (*)