Bom Meledak di Surabaya
Meski Digempur Sentimen Terorisme, Transaksi Saham Bakal Rebound
Pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016 di Jakarta, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dalam dua hari terakhir diperkirakan akan berpengaruh terhadap transaksi jual beli saham di pasar bursa.
Meski demikian transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan akan cepat pulih.
“Berkaca pada peristiwa bom sebelumnya, seperti di Jakarta, memang terjadi sentimen negatif di pasar bursa. Kendati demikian, secara historical membuktikan IHSG masih cukup tangguh dan bakal terjadi rebound,” kata Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza, Senin (14/5/2018).
Beberapa faktor bisa dijadian acuan agar para investor tidak perlu panik.
Terlebih menurutnya fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.
Di mana fundamental emiten-emiten di pasar modal Indonesia juga cukup stabil.
"Kami berharap kondisi akan kembali segera kondusif, kita bisa lihat pemerintah cepat melakukan counter,"tuturnya.
Baca: Rawan Hoaks, Diskominfo DIY Minta Masyarakat Cek dan Ricek
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal.
Pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016 di Jakarta, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.
-
Satpam Korban Bom Surabaya Akhirnya Meninggal Setelah Sepekan Dirawat
-
Tujuh Jenazah Terduga Teroris di Surabaya Ditolak Warga
-
Tak Ada Satupun Anggota Keluarga yang Lihat Kondisi Jenazah Terduga Teroris Bom Mapolresta Surabaya
-
Pendekar Cilik Itu Kini Sendirian Menatap Masa Depan Tanpa Kedua Orangtua
-
Abu Bakar Jadi Sosok yang Paling Dicari Polisi