Bantul

Pengusaha Asal Bantul Ini Sukses Tekuni Usaha Kripik Sagu Beromzet Puluhan Juta Perbulan

Saat memulai usaha keripik sagu ia hanya bermodalkan uang sebesar Rp 300 ribu, untuk dibelanjakan tepung sagu dan kedelai sebanyak 10 kilo.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Beberapa orang terlihat sedang menggoreng kripik sagu di dalam dapur rumah Jumiati di Gulon, Srihardono, Pundong, Bantul. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Jalan hidup manusia memang tak ada yang bisa menebak.

Berjalan dan mengalir begitu saja sesuai irama sang takdir.

Begitu juga yang dialami Jumiati (43), pengusaha sukses keripik sagu asal Padukuhan Gulon, Desa Srihardono, Pundong, Bantul.

Tak disangka sebelumnya, bisnis yang ia rintis hanya berawal dari coba-coba itu, kini, sudah mampu menghasilkan puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Saat ditemui dikediamannya, kepada Tribun Jogja, Jumiati menceritakan, awal mula terjun usaha keripik sagu dimulai pada tahun 2012 silam.

Kalau itu, ia mengaku hanya melihat beberapa tetangga yang bikin keripik Sagu dari program ketrampilan.

"Awalnya disini ada program ketrampilan. Ada yang bikin telur asin, bonggol pisang, dan ada juga yang bikin keripik sagu. Waktu itu saya hanya melihat dari para tetangga. Tapi kemudian saya tertarik dan coba-coba mulai bikin keripik Sagu," tutur Jumiati, mengenang mulai usaha.

Kala itu, lanjut Jumiati, untuk memulai usaha keripik sagu ia hanya bermodalkan uang sebesar Rp 300 ribu.

Uang itu ia belanjakan untuk membeli tepung sagu dan kedelai sebanyak 10 kilo.

"Hasil keripik sagu itu saya bungkusin dalam plastik kemasan satu on, satu on, dan dititipkan ke sales peyek," terangnya.

Nasib baik ternyata menghampiri Jumiati. Usaha keripik sagu yang ia rintis terus mengalami kemajuan pesat.

Dari yang awalnya hanya produksi skala kecil dan dititipkan ke sales, kini mulai banyak pemesanan yang datang dari berbagai daerah.

"Sekarang permintaan ada yang datang dari Brebes, Kebumen, Kutoarjo, Kulonprogo, Sleman, Klaten, bahkan ada juga supplier dibawa ke Surabaya," ungkap dia.

Untuk memenuhi permintaan pasar yang kian banyak, dalam sehari, ia mampu memproduksi sebanyak 120 kilogram keripik sagu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved