Bisnis

Membangun Ketahanan Ekonomi Keluarga Lewat Pemberdayaan Perempuan

Melalui program ini diharapkan perempuan pelaku IR bisa mendapat akses pelatihan agar usaha yang mereka geluti menjadi besar dan berkelanjutan.

Editor: Gaya Lufityanti

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Yosef Leon Pinsker

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam upayanya meningkatkan taraf ekonomi dan ketahanan ekonomi keluarga melakukan pemberdayaan perempuan lewat Industri Rumahan (IR) yang telah dimulai sejak 2016 lalu di 21 kabupaten/kota, 16 provinsi, dan 3794 pelaku di seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Kesejahteraan Gender, Kementerian PPPA, Agustina Erni mengatakan IR merupakan program prioritas yang dipilih dikarenakan banyaknya perempuan-perempuan di tingkat desa atau kelurahan yang telah lebih dulu melakukan IR namun belum sempurna dan perlu pemberdayaan.

"Karena ini individu ya pelakunya, jadi kami melihat belum mendapat akses maupun bantuan lain. Melihat potensi itu maka kami membuat program prioritas IR," ujarnya saat acara Evaluasi Pelaksanaan Industri Rumahan 2018, dengan tema "Merajut Asa, Membangun Kesejahteraan" di Sheraton Mustika Hotel, Kamis (3/5/2018).

Melalui program ini lanjutnya, diharapkan perempuan pelaku IR bisa mendapat akses pelatihan agar kedepannya usaha yang mereka geluti menjadi besar dan berkelanjutan.

Menurutnya program ini perlu bekerjasama dengan berbagai pihak karena permasalahan produksi IR memerlukan banyak proses yang mustahil hanya dikerjakan oleh satu instansi saja. Maka dari itu pihaknya telah menggandeng beberapa perguruan tinggi dan kementerian terkait lainnya demi mencapai ketahanan ekonomi keluarga yang dimulai dari tingkat desa.

Sukarmiatun (41), seorang pelaku IR asal Kabupaten Rembang, dengan usaha olahan ikan asap mengatakan program ini sangat membantu dirinya dalam mengembangkan usaha yang dirintisnya tersebut.

Ibu dua anak ini menuturkan banyak yang didapatnya semenjak bergabung dalam program IR, seperti cara pengepakan produk, pemasaran daring, dan pelatihan lain.

"Sebelum saya ikut IR dulu penghasilan saya kalau jualan Rp 300 ribu paling untungnya dapat  Rp 40 ribu, Alhamdulillah sekarang sudah mencapai lima kali lipatnya," tuturnya. (tribunjogja.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved