Bantul
Tak Berani Melaut Karena Ombak Tinggi, Nelayan Pantai Depok Bantul Bingung Cari Penghasilan
Banyak nelayan yang kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena tak memiliki penghasilan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tingginya ombak pantai selatan yang terjadi pada beberapa hari terakhir, membuat puluhan nelayan di pantai Depok, Bantul, terpaksa tak melaut.
Akibatnya, banyak nelayan yang kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena tak memiliki penghasilan.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Paguyuban Nelayan Pantai Depok, Karmanto.
Menurutnya, kondisi ombak yang cukup besar tentu sangat berbahaya bagi keselamatan.
Sehingga, ia bersama teman-teman nelayan lain terpaksa mengurungkan niat untuk pergi mencari ikan di laut.
"Para nelayan sudah sejak kemarin tidak melaut. Morat-marit, stres. Akhirnya banyak kegiatan yang tidak penting," ungkap Karmanto, Selasa (1/5/2018).
Tampak nelayan hanya duduk-duduk di kapal, bergerombol, mondar-mandir mencari kesibukan.
Bahkan, ada juga yang justru memilih tidur di pinggir pantai.
"Kalau tidak melaut, para nelayan bingung. Pengaruhnya besar," ujarnya.
Lebih lanjut, Karmanto menjelaskan, kondisi saat ini yang dirasakan nelayan pantai Depok sangat dilematis.
Jika tidak pergi melaut, para nelayan kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, jika dipaksakan melaut tentu sangat beresiko. Karena cuaca tidak baik dan ombak yang menerjang cukup tinggi.
"Tidak melaut maka pendapatan tidak ada. Jika nelayan asli sini masih bisa bertahan, namun jika nelayan luar daerah, ini sulit. Untuk makan tidak ada. Serba bingung," ujarnya.
Ia kemudian menceritakan, pada musim angin cukup kencang dan ombak tinggi seperti yang terjadi saat ini, nelayan sebaiknya tidak usah melaut.
