Internasional
Wow! Peternakan di China Hasilkan 6 Miliar Kecoak dalam Setahun
Peternakan di China ini hasilkan 6 miliar kecoak dalam setahun untuk keperluan bahan obat.
Penulis: say | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Sebuah peternakan di Kota Xichang, Provinsi Sichuan, China, mengembangbiakkan hewan yang tak biasa.
Bukannya kambing atau domba, tetapi peternakan yang dimiliki oleh pemerintah itu justru mengembangbiakkan kecoak.
Seperti TribunJogja.com kutip dari South China Morning Post (SCMP), peternakan tersebut berhasil mengembangbiakkan kecoak dalam jumlah fantastis, yakni 6 miliar setahun.
Kecoak-kecoak itu ditempatkan dalam kotak-kotak, di ruangan gelap, hangat dan lembab.
Nantinya, serangga yang dianggap menjijikkan itu akan digunakan sebagai ramuan obat.
Setelah usia dan beratnya mencukupi, kecoak akan dimasukkan ke dalam mesin untuk dihancurkan dan dijadikan obat.
"Ada sangat sedikit manusia di fasilitas itu. Kecoak di mana-mana," demikian dilaporkan salah satu surat kabar pemerintah.
Baca: Teka Teki Dokter Terawan Berada RS Jerman
Orang yang hendak memasuki kawasan peternakan dalam ruangan itu juga harus memakai pakaian khusus.
Hasil ramuan miliaran kecoak itu dijual ke 4.000 rumah sakit (RS) yang ada di China.
Sejauh ini, peternakan itu telah menghasilkan total uang 4,3 miliar yuan (US $ 684 juta) dari kecoak.
Berbagai penyakit bisa disembuhkan dengan ramuan kecoak, di antaranya jaringan kulit dan mukosa yang rusak, selaput yang lengket di permukaan organ dalam yang sulit disembuhkan, luka bakar, radang perut yang serius, serta penyakit pernapasan dan lambung.
Untuk menghindari malapetaka dari miliaran kecoak itu, Profesor Zhu Chaodong dari Institute of Zoology menyarankan, agar pihak peternakan membuat beberapa garis pertahanan.
Pasalnya jika kecoak-kecoak itu tiba-tiba terlepas ke lingkungan karena berbagai faktor, tak terbayangkan bagaimana dampaknya.
Terlebih lagi, kecoak adalah hewan yang perkembangbiakannya sangat cepat.
"Beberapa garis pertahanan harus ditempatkan dan berfungsi dengan baik untuk mencegah bencana pelepasan yang tidak disengaja," kata Zhu. (*)