Sultan : Tambang Pasir Seharusnya Dibuat Miring untuk Cegah Longsor
Sri Sultan Hamengkubuwono X minta tambang pasir seharusnya dibuat miring untuk cegah Longsor.
Penulis: Rizki Halim | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Terkait dengan kejadian longsor yang terjadi pada area pertambangan pasir di Kali Gendol, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X turut angkat bicara.
Sultan mengaku belum mengatahui terkait keabsahan lokasi tersebut sebagai lokasi tambang pasir.
Untuk itu pihaknya akan segera mencari tahu apakah tambang tersebut legal untuk digunakan aktifitas pertambangan pasir atau tidak.
"Kalau memang itu lokasi untuk penambangan ya, saya nggak tau persis biar nanti saya cek," ucapnya saat ditemui di komplek Kepatihan, Senin(2/4/2018).
Baca: Evakuasi 4 Bangkai Truk Korban Longsor Kali Gendol Dihentikan Sementara
Atas kejadian tersebut, Sultan menyayangkan kejadian longsor yang menimpa para penambang pasir itu.
Menurutnya lahan tambang pasir seharusnya dibuat miring (seperti terasering) dan tidak tegak lurus (seperti tebing).
"Ya mestinya nambang ya itu bukan tegak lurus, tapi dibuat miring, kalau tegak lurus resiko untuk longsor itu pasti besar karena itu akan terjadi kejenuhan saat hujan," kata Ngarsa Dalem.
Orang normor satu di DIY tersebut juga mewanti-wanti masyrakat yang setiap harinya mengadu nasib dengan bekerja sebagai penambang pasir untuk tetap waspada dengan keadaan di sekitar Kali Gendol.
"Ya saya kira hati-hati aja karena itu semua lava di sekitar situ, kalau nambang miring lah dalam arti bentuk lereng begini jadi supaya tidak longsor, kalau tegak lurus longsor," pesan Sri Sultan. (tribunjogja)