Shelter Tambahan SD Seropan Ditarget Selesai Dua Pekan
Saat ini proses pembangunan shelter tahap dua ini sedang menyusun paving sebagai alas shelter dengan posisi lebih tinggi dari tanah

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tiga kelas SD Seropan di Muntuk, Dlingo, Bantul yang direlokasi karena sekolah lama rawan longsor diketahui telah menempati bangunan shelter dari bambu dan kayu.
Dua kelas, kini sedang menunggu selesai pembuatan shelter tambahan.
Kepala Sekolah SD Seropan, Wagiran mengatakan, tiga kelas yang sudah pindah ke bangunan shelter adalah kelas I, II, dan III.
Sementara kelas IV dan V masih belajar di tenda darurat.
"Karena shelter bambu cuma ada dua kelas, jadi belum semua pindah," kata Wagiran, Selasa (13/2/2018).
Dijelaskan Wagiran, atas usulan yang disampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Bantul, akhirnya akan dibangun kembali shelter bambu.
Rencananya, shelter ini diperuntukkan untuk kelas IV dan V.
Sedangkan kelas V masih akan menempati ruang kelas TK berupa bangunan tembok.
Baca: Ini Perjuangan Siswa di SD Seropan di Bantul untuk Belajar: Kami Tak Lagi Kepanasan, Namun . . .
Saat ini proses pembangunan shelter tahap dua ini sedang menyusun paving sebagai alas shelter dengan posisi lebih tinggi dari tanah agar air tidak masuk.
"Semua bahan sudah siap termasuk daun untuk atap, kemungkinan dua minggu lagi sudah bisa mulai digunakan siswa belajar," kata Wagiran.
Selain membangun shelter untuk ruang kelas belajar siawa kelas IV dan V, rencananya juga akan dibangun shelter untuk ruang kantor guru.
Seluruh shelter tersebut akan ditempati sampai proses pembangunan bangunan sekolah baru selesai yang ditarget tahun ini. (TRIBUNJOGJA.COM)
-
Disdikpora Bantul Minta Sekolah Memastikan Genset Berfungsi Baik
-
Lurah Desa Terong Takut Cairkan Dana Desa 2018
-
Demi Memotret Puting Beliung, Wanita Ini Sempat Panik Saat Angin Menuju ke Arahnya
-
Atap Teras Gedung STMIK AKAKOM Terbang Diterjang Puting Beliung
-
Desa Wisata Candran Jadi Pilot Project Peningkatan Ekonomi Berbasis Ekosistem Broadband