Gerobak Baru PKL Malioboro Harus Punya Nilai Filosofis
Nasrul mengatakan bahwa dirinya lebih condong agar PKL tetap berada di Malioboro dengan beberapa penyesuaian

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Nasrul Khoiri, mengapresiasi bentuk perhatian pemerintah kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan memberikan bantuan berupa gerobak.
Menurutnya, penataan Malioboro sebagai bagian dari penataan sumbu filosofis, maka sudah seharusnya memperhatikan dan melibatkan banyak komponen.
"Penataan tentunya tidak hanya sebatas fisik namun nilai filosofi dan nilai artistik juga harus di kedepankan," jelasnya, Selasa (13/2/2018).
Politisi PKS tersebut menambahkan, oleh karena itu rencana pemerintah menyeragamkan gerobak PKL merupakan bagian dari penataan Maliboro.
"Pertimbangan para pedagang juga perlu diakomodir karena sebagai user tentunya mereka menginginkan gerobak yang fungsional yakni bisa digunakan dan nyaman dipakai," urainya.
Selain itu, lanjutnya, ada baiknya bila aspek penyeragaman ditonjolkan pada corak dan ornamen artistik yang memunculkan kekhasan Yogyakarta, bukan diseragamkan pada bentuk gerobak seluruh PKL.
"Bukan pada bentuknya karena bisa jadi berbeda jenis PKL, berbeda pula kebutuhan bentuk gerobaknya," tegasnya.
Disinggung memgrnai relokasi PKL, Nasrul mengatakan bahwa dirinya lebih condong agar PKL tetap berada di Malioboro dengan beberapa penyesuaian.
"Saya lebih sepakat pedagang tetap di Jalan malioboro karena itulah kekhasan Malioboro selama ini," tutup Nasrul. (*)
-
FORPI Kota Yogya : 35 Elemen Guiding Block Hilang di Kawasan Pasar Sore
-
Puluhan Guiding Block Malioboro Rusak
-
Jogoboro Diminta Jalankan Tugas dengan Pendekatan Humanis
-
Maksimalkan Peran Jaga Malioboro, Jogoboro Ikuti Pembekalan di Balaikota
-
4 Persiapan Sebelum Datang Menonton Pawai Pertunjukan Barongsai Perayaan Imlek 2019 di Yogyakarta