Viral Medsos: Menjadi Piatu, Seorang Remaja di Cilacap Harus Hidupi Adiknya Yang Masih Kecil
Seorang remaja bernama Sudianto, warga Dusun Gendiwung Cagak, Desa Sidamukti, K Cilacap, Jawa Tengah harus menghidupi adiknya sendirian.

TRIBUNJOGJA.COM - Memiliki keluarga yang utuh dan bahagia adalah harapan terbesar setiap anak.
Namun karena suratan takdir, tak semua anak di dunia ini bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga.
Kondisi miris dialami oleh seorang remaja bernama Sudianto, yang tinggal di dusun Gendiwung Cagak, Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah.
Remaja yang seharusnya masih belajar di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) itu justru harus banting tulang, menghidupi adiknya yang masih kecil.
Ibu Sudianto sudah meninggal dunia tiga tahun lalu.
Berdasarkan informasi dari sejumlah warganet, Sudianto tinggal di sebuah rumah berdinding bambu yang sudah reot.
Sudianto melakukan "nderes" untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Namun menurut pengguna Facebook Supriyatin, penghasilan Sudianto dari "nderes", masih belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
"Ass..kami sangat prihatin setelah kami main ke sana dan tau kebenaranya..apa yg dirasakan seorang anak yg masih belia harus menghidupi adik dan keponakanya...dengan kondisi rumah yg tidak layak huni... tadinya saya belum begitu percaya..tpi inilah kenyataannya ...buat siapa saja yang mau meyisihkan sedikit hartanya datang lagsung ke rumahya ..rt:3 rw :3 Gendiwung Cagak , Desa Sidamukti Patimuan," papar Supriyatin di akun Facebooknya, Sabtu (10/2/2018).
(https://m.facebook.com/ story.php?story_fbid= 571040786578575&id= 100010179759808).
-
Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekitar Jadi Penunjang Kesembuhan Penderita Kanker
-
Ramalan Zodiak Hari Ini 1 Feb 2019, Libra Dinner Romantis, Gemini Pilih Waktu Keluarga
-
Sekeluarga di Kota Magelang Jadi Korban Tsunami di Banten, Satu Anggota Keluarga Masih Hilang
-
Aturan Baru, Sanksi Menanti Jika Keluarga Tak Daftarkan Bayi dalam Program JKN-KIS
-
Kemeriahan Ulang Tahun JNE, Bagikan Rumah untuk Karyawan hingga Jalan Santai dan Santuni Yatim Piatu