Tragis! Diduga Melamun, Wanita Paruh Baya Tewas Tersambar Kereta Api di Perlintasan Godean Sleman
Korban diduga melamun saat menyebrang sehingga tertabrak kereta api Taksaka Pagi yang melaju dari arah timur
Penulis: app | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Nasib nahas harus dialami Maryanti (48), warga Sidomulyo, Godean, Sleman.
Perempuan paruh baya yang berprofesi sebagai pedagang tersebut tewas seketika setelah tertabrak kereta di perlitasan rel kereta api tanpa palang pintu, di Bulak Gancahan VII, Sidomulyo, Godean, Sleman pada pukul 08.10 pagi, Kamis (8/2/2018).
Kapolsek Godean, Kompol Herry Suryanto, didampingi Panit 1 Reskrim Polsek Godean Ipda Farid M Nur, menjelaskan korban diduga melamun saat menyebrang sehingga tertabrak kereta api Taksaka Pagi yang melaju dari arah timur.
"Diduga karena (korban) melamun. Sementara masih proses penyidikan, ada tiga saksi diperiksa," jelas Herry.
Sementara itu, Farid menuturkan salah satu saksi bernama Sukinem yang merupakan warga sekitar menjelaskan bahwa dirinya sempat bertegur sapa dengan korban.
"Salah satu saksi Sukinem bertanya pada korban, nunggu siapa mbak? Nunggu teman katanya korban. Setelah itu Sukinem masuk memberi makan babi. Kemudian sesaat setelahnya peristiwa nahas tersebut terjadi," jelas Farid.
Ditambahkan, berdasarkan penuturan saksi lain yaitu Heri Yantono warga Ambarketawang, Gamping, korban saat itu tengah duduk di sepeda motor seperti tengah menunggu seseorang.
Lantas, korban berjalan ke seberang rel dan tampak melamun. Tiba-tiba kereta datang dan menabrak korban.
Korban pun tewas seketika di lokasi kejadian.
Mengetahui kejadian tersebut, anggota Polsek Godean bersama Tim Inafis dan Dokkes langsung mengevakuasi korban.
Jenazah pun lantas dilarikan ke RSUP Sardjito untuk menjalani visum.
"Luka terparah di pelipis kepala dan juga badan," tutur Farid.
Farid menuturkan dari keterangan yang pihaknya himpun tidak ada tanda-tanda korban mengalami gangguan jiwa.
"Motifnya masih dalam proses penyelidikan," pugkasnya. (*)