Demi Cucu Difabelnya Bersekolah, Nenek 76 Tahun Ini Rela Berjalan 24 km Tiap Hari

Shi Yung (76) memiliki empat kali perjalanan berangkat dalam sehari untuk mendorong Jiang Haowen (9) ke sekolahnya dan empat kali perjalanan pulang.

Editor: Gaya Lufityanti
Daily Mail
Nenek rela mendorong cucunya ke sekolah sejauh 24 km setiap hari 

TRIBUNJOGJA.COM - Seorang nenek di Tiongkok harus berjalan 24 kilometer (15 mil) sehari untuk mengantarkan cucunya yang difabel ke sekolah.

Shi Yung (76) memiliki empat kali perjalanan berangkat dalam sehari untuk mendorong Jiang Haowen (9) ke sekolahnya dan empat kali perjalanan pulang.

Dilansir dari Daily Mail pada Senin (22/1/2018) Yung dan cucunya tinggal di Provinsi Guangxi, Tiongkok.

Nenek yang berkemauan kuat tersebut merupakan penjaga tunggal anak laki-laki itu.

"Selama saya masih memiliki kekuatan, saya akan terus mendorongnya," kata Yung pada seorang reporter lokal.

Hoawen menderita Cerebral Palsy, yaitu kondisi otak yang mempengaruhi pergerakan dan koordinasi tidak sempurna.

Dia tidak bisa berjalan sendiri dan membutuhkan perawatan penuh waktu.

Dalam kondisi seperti ini, orang tua Haowen bercerai saat usianya empat tahun.

Nenek rela mendorong cucunya ke sekolah sejauh 24 km setiap hari
Nenek rela mendorong cucunya ke sekolah sejauh 24 km setiap hari (Daily Mail)

Ayahnya bekerja di luar kota untuk memenuhi kebutuhan keluarga sedangkan ibunya sudah menikah lagi.

Yuying dan Haowen tinggal di Desa Daizhuyuan, Kota Huangguan di Kabupaten Guanyang, Guangxi.

Sebelumnya, Yuying menggunakan sepeda untuk mengantar Haowen.

Namun pada Juli 2017 pihak berwenang setempat memberi keluarga ini kursi roda.

Sejak saat itu nenek Yuying mengantar cucunya menggunakan kursi roda.

Wanita tua ini telah melakukan hal ini selama empat tahun menerjang hujan dan panas.

Nenek Yuying mengatakan kepada Pear Video bahwa Haowen didiagnosis menderita cerebral palsy saat berusia sekitar dua tahun.

Orangtua anak Haowen membawanya ke dokter karena dia tidak bisa berjalan.

Setelah itu, Haowen dibawa untuk mencari pertolongan medis di kota-kota terdekat, seperti Nanjing dan Liuzhou, namun perawatan tersebut tidak membawa banyak perubahan.

Apalagi? Keluarga tersebut mengalami banyak hutang karena tagihan medis.

Nenek Yuying memberitahu Pear bahwa dia harus membawa Haowen ke sekolah empat kali sehari: sekali di pagi hari dan sekali di sore hari.

Setelah dihantar sampai sekolah, nenek Yuying akan kembali ke rumah.

Dia juga perlu berjalan kaki dari rumah ke sekolahnya untuk menjemputnya dua kali: sekali pada siang hari dan sekali di malam hari.

Nenek rela mendorong cucunya ke sekolah sejauh 24 km setiap hari
Nenek rela mendorong cucunya ke sekolah sejauh 24 km setiap hari (Daily Mail)

Sekolah Haowen terletak sekitar tiga kilometer dari rumahnya.

Ini berarti Shi harus berjalan sepanjang 24 kilometer per hari untuk 8 kali perjalanan.

Namun, nenek Yuying mengatakan bahwa dia senang melaksanakan tugas tersebut.

Dia juga mengatakan meski Haowen tidak bisa bergerak bebas, dia adalah anak yang cerdas.

Nenek Yuying mengatakan anak laki-laki itu sangat pandai matematika dan memiliki kenangan indah.

Selain mengantar ke sekolah, dia juga menjaga semua aspek kehidupan Haowen.

Dia bilang sedang mencari sekolah yang bagus untuk anak penyandang difabel, dia berharap bisa mengirim Haowen ke sana suatu hari nanti. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved