Syuting Video Mesum Anak Kecil dan Wanita Dewasa di Hotel Bandung

Jagat maya digegerkan dengan tersebarnya video mesum yang melibatkan dua anak di bawah umur dengan seorang peremuan dewasa. beredar luas

Editor: Iwan Al Khasni
Via kompas.com
Ilustrasi video asusila. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Jagat maya digegerkan dengan tersebarnya video mesum yang melibatkan dua anak di bawah umur dengan seorang perempuan dewasa.

Video itu dengan cepat beredar luas dan jadi buah bibir.

Video tersebut berdurasi sekitar 1 jam. Anak-anak yang terlibat diperkirakan berusia sekolah dasar.

Anak-anak itu diperintahkan berbuat tak senonoh oleh seorang pria yang merekam adegan-adegan tersebut.

Tampaknya, video itu dibuat secara profesional. Sebab, dari segi gambar dan pengambilan angle terbilang cukup baik.

Hingga kini belum diketahui kapan video itu dibuat dan di mana lokasi pembuatannya. Yang pasti, dalam video itu si perekam dan orang yang tampak dalam gambar menggunakan bahasa daerah tertentu di Indonesia.

Pihak kepolisian kini sedang mengusut video itu.

"Penyidik tengah bekerja menyelidiki video itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis (4/1/2018).

Argo mengingatkan masyarakat agar jangan asal membuka situs-situs berkonten pornografi. Banyak pihak yang memanfaatkan situs-situs tersebut untuk melakukan tindak pidana.

"Situs begitu biasanya phising, berisi spam. Berbahaya," ujar Argo.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menilai, beredarnya video tersebut dapat berdampak negatif terhadap anak di Indonesia. Anak-anak dikhawatirkan akan meniru perbuatan tak senonoh tersebut.

Ilustrasi
Ilustrasi (NET)

"Jika video tersebut terus beredar, bisa berpotensi peran-peran yang ada di video itu diimitasi oleh anak. Ini berbahaya," kata Susanto kepada Kompas.com.

Ia menyampaikan, penanganan kasus itu harus dilakukan secara komprehensif. Sebab, anak-anak dikhawatirkan akan jadi korban eksploitasi dari orang-orang tak bertanggung jawab.

Susanto meminta aparat penegak hukum serius mengusut kasus tersebut agar hal seperti itu tak terulang.

"Video harus diblokir agar tak bisa diakses anak Indonesia. Di pihak lain, tangkap otak pembuat video tersebut," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved