Puluhan Warga Sukabumi Diduga Keracunan Setelah Santap Bubur
Gejala-gejala yang dirasakan puluhan warga meliputi anak-anak hingga dewasa hampir sama, yaitu mual, muntah dan buang air besar.
TRIBUNJOGJA.COM, SUKABUMI - Sedikitnya 21 warga dari dua kelurahan di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap bubur ayam yang dijual tetangga mereka, Minggu (5/11/2017) pagi.
Puluhan warga di Jalan Pemuda, Kelurahan Citamiang dan Tipar itu mendapatkan penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syamsudin dan RSUD Al Mulk di Jalan Palabuhan Dua, Kecamatan Lembursitu.
"Sampai sore ini ada empat pasien anak-anak yang dirawat, dan masih ada pasien yang baru datang juga," kata Kepala Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin, dr. Wahyu Handriana kepada wartawan di rumah sakit, Minggu sore.
Gejala-gejala yang dirasakan puluhan warga meliputi anak-anak hingga dewasa hampir sama, yaitu mual, muntah dan buang air besar.
Gejala mulai dirasakan warga yang diduga keracunan bervariasi antara sekitar pukul 09:00 hingga 12:00 Wib.
Dia menuturkan hingga sore ini jumlah pasien yang mendapatkan penanganan medis di IGD RUSD Syamsudin mencapai 15 orang.
Baca: Delapan Siswa yang Keracunan Minuman Kemasan Sudah Sehat
Di antaranya ada 4 anak-anak, 1 dewasa yang masih dalam observasi tim medis dan satu dewasa yang baru datang.
"Ada juga yang sudah pulang sebanyak sembilan orang dewasa, karena kondisinya sudah membaik," tutur dia.
"Informasi yang kami terima juga ada yang di rawat di Rumah Sakit Al Mulk," sambungnya.
Sementara di salah satu ruangan IGD yang diperuntukan anak-anak di rumah sakit pemerintah itu terdapat tiga anak bawah lima tahun (balita) dan satu anak berusia 11 tahun masih menjalani perawatan.
Anak-anak yang dirawat didampingi para orangtuanya.
Salah seorang pasien, Handiki Pratama (21) mengaku menyantap bubur ayam yang dijual tetangganya sekitar pukul 07:30 Wib.
Sekitar pukul 09:00 Wib mulai merasakan mual pada bagian perut, lalu diikuti muntah-muntah dan beberapa kali buang air besar.
"Awalnya saya kira masuk angin. Tapi terus muntah-muntah sampai adalah sepuluh kali," aku Handiki yang terbaring dan masih diobservasi tim medis di IGD RSUD R Syamsudin kepada wartawan.