Kebun Bunga Matahari Bantul, Membatik di Kain Sepanjang 300 Meter. Video Nomer 2 Paling Hits

TRIBUNJOGJA.COM - Agus "Patub" BN, pendiri Komunitas Suling Bambu Nusantara (KSBN) menceritakan kisah singkat bagaimana kondisi Suling Bambu saat ini di tengah masyarakat Indonesia.

Ditemui Tribun Jogja Senin (2/10/2017) di kediamannya, Dusun Ngangkruk RT 5 RW 6, Caturharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (*) Video : Tribun Jogja | Septiandri Mandariana. 

TAMAN BUNGA MATAHARI BANTUL

Dalam dua pekan terakhir, ada keramaian yang tidak biasa terjadi di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) di sisi utara Pantai Samas, Dusun Tegalsari, Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga di sana sibuk mengatur lalu-lalang kendaraan hingga parkir karena banyaknya pengunjung ke tempat itu.

Para pendatang itu adalah wisatawan lokal yang penasaran akan kebun bunga matahari di tempat tersebut.

KEBUN BUNGA MATAHARI. Pengunjung menikmati dan berswafoto di kebun bunga matahari yang tengah mekar di kawasan pantai Samas, Tegalsari Tegalrejo, Srigading, Sanden, Bantul, Senin (2/10/2017). VIDEO: Tribun Jogja/Hasan Sakri

Peringatan Hari Batik Nasional 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peringatan Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober di Yogyakarta dipenuhi dengan beragam acara menarik. Salah satunya peringatan yang digelar di Pendopo Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta pagi ini, Senin (2/9/2017).

Acara yang diinisiasi oleh Sekar Jagad sebuah Paguyuban Pecinta Batik Indonesia dan di antaranya didukung oleh Indonesian Fashion Chamber, Hotel Royal Ambarrukmo dan Pemerintah Kota Yogyakarta digelar mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. 

Batik Kain Sepanjang 300 Meter

Warga Desa Kebon, Kecamatan Bayat ramai-ramai membatik di tepi jalan desa setempat. Tidak tanggung-tanggung, ratusan warga membatik bersama pada selembar kain panjang.

Sejak Senin (2/10) pagi, kain putih sepanjang kurang lebih 300 meter terbentang di tepi jalan desa.  Tidak lama kemudian, warga mulai berbondong-bondong menuju kain putih yang terbentang. Sejak dari rumah, mereka sudah membawa sebuah kotak karton yang di dalamnya terdapat kompor kecil dan wajan mini untuk melelehkan malam.

Setelah berada di depan kain yang terbentang, warga mulai duduk dan melelehkan malam. Tak lama kemudian, cairan malam pun telah siap dan para pembatik yang merupakan kaum ibu di Desa Kebon segera menorehkan cantingnya ke kain putih. Beberapa gurat garis cairan malam mulai mengering seiring motif yang terbentuk.

Beberapa saat kemudian, puluhan siswa SD ikut andil membatik. Meski lebih mirip menggambar dibandingkan membatik, namun siswa-siswa itu begitu antusias. Video : tribun Jogja / Angga Purnama

Video : tribun Jogja / Angga Purnama